Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka pada angka Rp13.775 per dolar AS pada perdagangan, Senin 1 Februari 2016. Jumlah tersebut menguat tiga poin dari penutupan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg Index, pergerakan rupiah terus menguat, hingga perdagangan pukul 09.50 WIB sudah menembus angka Rp13.667 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi hari ini rupiah akan bergerak pada rentang support Rp13.700 dan resisten Rp13.650.

Rupiah pada pekan kemarin menunjukkan tren penguatan, pemicunya adalah mulai merangkaknya harga minyak dunia. Sentimen lainnya adalah melemahnya dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia.

"Pelaku pasar terlihat kembali melakukan aksi jual terhadap dolar AS seiring harga minyak yang kembali menguat. Para investor terlihat melakukan hedging guna menyeimbangkan portofolionya di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pasti," ujar Reza.

Sentimen di dalam negeri yang memicu penguatan rupiah karena ditopang langkah Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service yang kembali memberikan afirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (invesment grade).

Pada sehari sebelumnya Moody's memberikan afirmasi sovereign credit rating Republik Indonesia pada Baa3/stable outlook.