1. HOME
  2. FINANCE
BURSA SAHAM

Dibuka Melemah, IHSG Terseret Laju Bursa Saham Global

Hingga perdagangan pukul 9.57 WIB IHSG terus memerah hingga level 4.842, 24 atau turun 7.53 poin (0,46 persen).

By Rohimat Nurbaya 16 Maret 2016 10:34
Analisis Ekonomi (Pixabay)

Money.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 1,17 poin atau 0,02 persen ke level 4.848 pada perdagangan Rabu, 16 Maret 2016. Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 32,99 poin ke level 4,849.781

Mengutip data perdagangan Kiwoom Securities, pada perdagangan hari ini ada 140 saham yang naik dan ada 87 saham turun. Hingga perdagangan pukul 9.57 WIB IHSG terus memerah hingga level 4.842, 24 atau turun 7.53 poin (0,46 persen).

Indeks saham bluechips, LQ45 dibuka memerah turun 0,29 poin atau 0,03 persen ke level 846,12. Indeks saham berkapitalisasi besar tersebut pada perdagangan kemarin ditutup pada level 846,41. Pada perdagangan hari ini ada 20 saham yang naik dan 20 lainnya turun.

Empat dari sembilam sektor yang tercatat di bursa saham, enam di antaranya dibuka menghijau dan tiga lainnya memerah.

Beberapa sektor yang memerah antara lain, industri dasar turun (0,04 persen), kemudian perdagangan turun (0,05 persen) dan manufaktur turun (0,11 persen).

Sedangkan sektor dibuka menghijau antara lain, pertanian naik (0,03 persen), tambang (0,03 persen) industri pilihan (0,90 persen). Selain itu, properti naik (0,09 persen), infrastruktur (0,10 persen) dan keuangan (0,02 persen).

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG melemah terseret laju bursa saham global yang berbalik turun. Jelang FOMC meeting, IHSG langsung dilanda aksi profit taking pasca penguatan yang cukup signifikan pada perdagangan sehari sebelumnya.

"Pelaku pasar terlihat melakukan aksi jual nya terhadap beberapa sektor yang menjadi Index Movers sehingga membuat laju IHSG berada di area negatif," ucap dia.

Dirilisnya Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus US$1,1 miliar pada Februari nyata nya belum mampu untuk menahan IHSG dari tekanan jual pelaku pasar seiring dengan masih turunnya angka ekspor dan impor secara YoY (Year of Year).

Belum lagi, penilaian negatif Bank Dunia terhadap outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen yang diikuti pelemahan laju Rupiah turut memicu pelemahan IHSG.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section