1. HOME
  2. FINANCE
MONEY TUESDAY

Bisnis Cuci Baju di Kampus Binus, Beromzet Rp20 Juta per Bulan

White Laundry sekaligus menawarkan jasa antar dan jemput baju cucian ke tempat indekos mahasiswa.

By Rohimat Nurbaya 26 Januari 2016 17:47
Ilustrasi cuci pakaian (Pixabay)

Money.id - Kawasan kampus merupakan area 'gurih' dijadikan lahan usaha. Banyak peluang usaha yang bisa digarap, mulai dari bisnis kuliner hingga cuci pakaian atau laundry

Salah satu kawasan mahasiswa banyak diincar pebisnis kecil adalah Kampus Bina Nusantara di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Di sana banyak mahasiswa pendatang dari luar daerah sengaja menetap di sekitar kampus, sehingga roda ekonomi pun terus berputar dari pagi hingga malam hari.

Hendro (32) cukup pintar menangkap peluang bisnis di kawasan kampus Binus, dia membuka cuci baju kiloan dengan nama White Luandry. Outlet-nya berada di kawasan Jalan Syahdan, Gg H Muchtar, Palmerah, Jakarta Barat.

Meski tempat usahanya berada di dalam gang kecil namun tidak kehilangan pamor, pasalnya Hendro sekaligus menawarkan jasa antar dan jemput baju cucian ke tempat indekos mahasiswa yang ada di Kemanggisan.

"Kalau yang mau baju cuciannya diambil tinggal telepon atau BBM (BlackBerry Massenger) saja, nanti dijemput," tutur Hendro saat berbincang dengan Money.id, beberapa waktu lalu.

Biasanya White Laundry butuh waktu paling cepat dua hari untuk menyelesaikan baju cucian konsumennya, tenggang waktu tersebut tidak berpengaruh pada banyak atau sedikitnya baju cucian.

"Pokoknya setelah dua hari kami antar kembali ke tempat indekos mahasiswa. Untuk pembayaran dilakukan setelah cucian beres," terangnya.

Namun menurut dia, ada juga konsumen sengaja datang langsung ke outlet-nya untuk mencuci pakaian. "Kami mematok harga sama baik yang antar jemput maupun datang sendiri," imbuhnya.

Tarif cuci

Tarif mencuci di White Laundry dihitung berdasarkan berat, pakaian hendak dicuci dipatok Rp7.000 per kilogram. "Semua jenis pakaian sama, kami timbang dulu baru dicuci," ucap dia.

Tidak hanya baju saja, ada juga konsumen yang mencuci bed cover dan gorden. Untuk tarif semuanya dipatok sama rata dihitung berdasarkan berat.

Namun menurutnya, apabila mencuci banyak ada paket-paket tertentu misalnya untuk mencuci 30 kilogram dipatok Rp195 ribu atau Rp6.500 per kilogram.

Kemudian apabila mencuci 50 kilogram hanya dipatok Rp275 ribu atau Rp5.500 per kilogram. "Jadi kalau ingin lebih murah, digabung saja mencucinya dengan saudara atau teman," sarannya.

Meski tarif tersebut tidak jauh beda dengan kompetitor lain, namun menurutnya mencuci di White Laundry dijamin lebih cepat dan hasilnya lebih bersih. "Kalau masalah tarif relatif, tapi yang kami utamakan adalah pelayanan," ucap dia.

Omzet

Hendro mengaku, omzet usahanya tersebut tidak menentu, namun setiap harinya paling sedikit bisa mengantongi Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Dengan jumlah tersebut rata-rata penghasilannya per bulan bisa mencapai Rp20 juta per bulan.

"Tapi itu kotor, belum termasuk bayar listrik, biaya beli sabun, gaji pegawai dan perawatan mesin cuci, terus kita juga harus bayar sewa tempat" ujarnya.

Hendro sendiri mempekerjakan sekitar lima orang pegawai, namun dia enggan menyebutkan berapa gaji diterima karyawannya. Semua karyawan diambil dari daerah asalnya di Mojokerto.

"Kalau pekerja kan satu kampung semua, jadi makan atau tidur kan di sini sama-sama, gaji karyawan juga tidak besar," imbuhnya.

Dia mengaku, bisnis tersebut sudah dijalankan sejak lima tahun terakhir. Dia mengaku dengan omzet usaha sebesar itu sudah bisa membeli sawah dan kebun di kampungnya.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section