1. HOME
    2. FINANCE
TIPS KEUANGAN

Begini Trik Menabung untuk Lajang Berpenghasilan Kecil

Menabung di awal adalah belajar membangun kebiasaan menyisihkan penghasilan.

By Abdul Kharis 2 Februari 2016 11:45
Ilustrasi menabung/Pixabay

Money.id - Bagi para lajang yang baru masuk ke dunia kerja, memiliki gaji sendiri adalah kebanggaan. Sudah punya gaji berarti bisa membeli sesuatu dengan uang sendiri tanpa harus meminta pada orang tua.

Masih muda dan belum banyak kebutuhan adalah saat yang tepat untuk menabung. Namun, masih banyak yang bingung akan tujuan dan manfaat menabung.

Perencana Keuangan Mohamad Andoko mengatakan fungsi menabung di awal adalah belajar membangun kebiasaan menyisihkan penghasilan. Selanjutnya membangun dana darurat.

"Menabunglah dari awal karier di saat gaji Anda masih kecil untuk investasi ke depannya," kata Andoko kepada Money.co.id, Selasa 2 Februari 2016.

Untuk menabung, sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan. Misalnya gaji Rp3 juta, maka Rp300 ribu bisa disimpan setiap bulannya.

"Menabungn di depan bukan di belakang, maksudnya menabung setelah gajian bukan setelah dikonsumsi, jadi harus menyisihkan uang dari awal gajian," ucapnya.

Dia menyarankan menggunakan sistem autodebet untuk menabung sehingga lebih disiplin. 

Jadi, kata dia, prinsipnya bukan seberapa besar penghasilan tetapi seberapa besar yang bisa Anda sisihkan untuk masa depan.

"Walaupun hanya bergaji rata-rata di awal karier, para lajang bisa menyiapkan investasi sebelum menikah dan mempunyai anak," ujarnya.

Andoko memberi tips menabung yang efektif. Misalnya gaji Rp3 juta. Biasanya karyawan menerima gaji setiap tanggal 25, maka pada tanggal 26 harus sudah dipindahkan Rp300 ribu ke rekening terpisah atau di-autodebet dalam bentuk rekening. Lakukan secara proporsional jika ada kenaikan gaji. 

Sebenarnya, dari gaji yang diterima, 90 persen dipakai untuk konsumsi. Itu artinya, yang tidak ditabung ada 90 persen.

Nah, para lajang dapat membaginya menjadi 20 persen untuk menabung persiapan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR).

Sementara 15 persen untuk cicilan konsumtif seperti motor dan sisanya untuk kebutuhan sehari sehari seperti transpor, makan, jajan, dan lainnya.

Menurut Andoko, dana 10 persen yang ditabung itu kelak bisa digunakan untuk pembelian aset yang produktif seperti biaya menikah, pendidikan anak, atau dana pensiun.

 

 

 

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section