1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Balas Budi untuk Orangtua: Bantu Keuangan Mereka

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu orang tua mengatur kondisi keuangannya.

By Dwifantya Aquina 18 Maret 2016 15:27
Ilustrasi beri uang ke orangtua (Telegraph.co.uk)

Money.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang tua perlu mengajarkan anaknya disiplin keuangan sejak dini. Anak yang sudah mengenal konsep keuangan akan tumbuh menjadi dewasa yang lebih mandiri secara finansial.

Tentunya hal ini akan sangat membantu kehidupan si anak untuk menjadi lebih baik dan sukses.

Namun, semakin tua seorang manusia, kemampuannya secara fisik tentu akan menurun. Orang tua yang tadinya mampu mengajarkan dan membantu anak terkait urusan uang ketika mereka belum dewasa, sekarang mungkin membutuhkan bantuan dari sang anak untuk pengaturan aspek keuangan mereka. Sebagai anak yang baik, tentu kita dapat membantu orang tua dan membalas budi mereka.

Managing Director dari situs pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia Halomoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa orang tua cenderung tidak ingin menunjukkan diri mereka mengalami kesulitan terkait pengaturan keuangan diri sendiri di hadapan anak. Hal ini sering menjadi hambatan untuk membantu orang tua kita sendiri.

“Banyak alasan mengapa orang tua tidak ingin menunjukkan dirinya rentan. Sebagai anak, sudah menjadi kesadaran diri sendiri untuk selalu memperhatikan orang tua kita. Tidak hanya untuk aspek umum seperti kesehatan, aspek keuangan juga perlu kita perhatikan,” kata Jay melalui keterangan tertulisnya, Jumat 18 Maret 2016.

Anak tidak perlu frontal atau terang-terangan menanyakan apakah orang tua membutuhkan bantuan terkait aspek keuangan mereka. Sebagian orang tua tidak ingin menunjukkan diri mereka ‘rentan’, sehingga anak dapat menggunakan pendekatan halus atau tidak langsung untuk mengecek orang tua mereka.

Misalnya, anak dapat menyinggung soal topik keuangan atau ekonomi yang sedang ramai diperbincangkan di media. Dari sini, pembicaraan dapat diarahkan kepada pertanyaan terkait kondisi keuangan orang tua dan apakah mereka membutuhkan bantuan dalam manajemen keuangan pribadinya.

Jika orang tua memang membutuhkan bantuan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu orang tua mengatur kondisi keuangannya.

Cara pertama, anak dapat membantu membuatkan anggaran keluarga sederhana bagi orang tua. Yang penting di sini adalah bagaimana membantu orang tua untuk membuat anggaran keuangan tersebut tanpa membuat orang tua repot.

Anak dapat membuatkan anggaran keuangan yang terdiri dari pemasukan dan pengeluaran harian seperti belanja kebutuhan rumah tangga, pembayaran listrik dan air, biaya sewa kontrak, asuransi, dan sebagainya. Libatkan orang tua saat membuat anggaran ini karena mereka yang lebih mengetahui sekaligus akan menjalani rencana anggaran keuangan tersebut.

Cara kedua, gunakan pembayaran otomatis untuk keperluan yang sifatnya rutin. Saat ini, transaksi pembayaran utilitas yang rutin seperti listrik dan gas dapat dipotong secara otomatis dari rekening bank atau menggunakan kartu kredit. Hal ini berguna untuk mencegah orang tua lupa untuk melakukan pembayaran rutin.

Untuk belanja yang sifatnya rutin setiap minggu atau setiap bulan, anak bisa membantu orang tua dengan menggunakan fungsi reminder di smartphone milik orang tua. Jika ada pembantu yang membantu mengurus orang tua, maka berikan salinan reminder pengeluaran bulanan agar si pembantu dapat mengingatkan orang tua.

Cara ketiga, anak dapat meminta orang tua untuk memberikan kuasa terhadap orang yang benar-benar dapat dipercaya untuk mengurus seluruh pengelolaan aset, utang, dan arus kas orang tua, termasuk keputusan finansial. Jika anak mengetahui orang yang dapat dipercaya, tentu cara ini akan memberikan hasil yang terbaik dan membuat kondisi keuangan orang tua lebih terjamin.

Cara keempat dan terakhir adalah berbincang-bincang tentang topik penipuan keuangan untuk meningkatkan kewaspadaan orang tua. Orang tua merupakan sasaran yang mudah untuk ditipu, terutama jika sudah menyangkut anaknya.

Salah satu kasus penipuan yang sempat marak di Indonesia adalah telepon yang mengaku dari polisi yang menyatakan bahwa sang anak ditahan di kantor polisi dan meminta ‘uang jaminan’. Cerita lain yang biasa dipakai adalah si anak kecelakaan dan masuk rumah sakit, sehingga orang tua harus secepatnya transfer uang ke rekening si ‘penyelamat anak’ agar rumah sakit bisa memproses perawatannya.

Selain topik penipuan keuangan di atas, topik-topik berbau keuangan berikut dapat dibicarakan bersama orang tua agar pengetahuan keuangan mereka selalu terjaga baik (sekaligus menambah pengetahuan keuangan anak juga):

Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, tentu kita tetaplah perlu memiliki tugas untuk membantu mereka semampu kita. Jadilah anak yang baik dan melek keuangan untuk membalas budi orang tua yang telah berjuang membesarkan kita dari kecil. 

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section