1. HOME
  2. FINANCE
ARAB SAUDI

Arab Saudi Bersiap Lepaskan Ketergantungan dari Minyak

Rencana reformasi ekonomi itu berbentuk penjualan saham perusahaan minyak raksasa pemerintah, Aramco.

By Dwifantya Aquina 26 April 2016 13:33
Ilustrasi kilang minyak (stateimpact)

Money.id - Kabinet Arab Saudi meloloskan reformasi ekonomi menyeluruh yang bertujuan mengalihkan negara itu dari ketergantungan pada pendapatan dari minyak.

Diketahui, hampir 80 persen pemasukan Arab Saudi berasal dari minyak, tetapi dalam setahun belakangan negara itu menghadapi anjloknya harga minyak dunia.

Dilansir BBC, Selasa 26 April 2016, salah satu bagian dari rencana reformasi ekonomi itu berbentuk penjualan saham perusahaan minyak raksasa pemerintah, Aramco, untuk menciptakan sovereign wealth fund.

Saat mengumumkan reformasi tersebut, Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menggambarkan negaranya 'kecanduan minyak'.

"Kita akan hidup tanpa minyak pada tahun 2020," kata Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, mengungkap rencana Visi 2030, seperti disiarkan saluran berita milik Saudi Al-Arabiya.

Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan saham sebesar kurang dari 5 persen milik Aramco--perusahaan bernilai US$2,5 triliiun-- akan dijual.

Sebagian dari hasil penjualan akan dimasukkan ke dalam dana kekayaan berdaulat senilai US$2 triliiun atau Rp26.000 triliun.

Dia juga mengatakan dalam wawancara tersebut bahwa sistem visa baru akan memungkinkan para warga asing Muslim dan Arab untuk bekerja dalam jangka yang panjang di negara itu.

Selain itu Saudi akan melakukan diversifikasi ekonomi, termasuk penanaman modal pada pertambangan mineral dan perluasan produksi militer.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section