1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Alasan Kenapa 2016 Adalah Tahun yang Tepat untuk Beli Rumah

Selain karena suku bunga Bank Indonesia turun, ada beberapa alasan lainnya yang harus calon pembeli ketahui.

By Dwifantya Aquina 4 Maret 2016 16:11
Ilustrasi KPR

Money.id - Jika uang sudah tersedia, membeli rumah bisa kapan saja dilakukan. Namun tanpa melihat momentum yang tepat, pembelian tersebut bisa saja tidak menguntungkan.

Contohnya, Anda membeli pada saat properti sedang booming yang mengakibatkan harga rumah mahal. Sebaliknya, pada 2016 adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah. Coba saja gunakan kredit pemilikan rumah (KPR) yang memiliki banyak keuntungan.

Mengapa harga rumah tahun ini lebih murah dibanding tahun depan? Simak beberapa alasan seperti dikutip dari CekAja.com, Jumat 4 Maret 2016.

MRT selesai tahun 2018

Salah satu faktor pendukung harga properti adalah fasilitas transportasi. Contoh kasus argumen ini dapat kita lihat pada kenaikan harga tanah dan rumah di sekitar stasiun kereta dan bus.

Bagi kamu yang bekerja di wilayah Jakarta, tentu tahu bahwa pemerintah sedang mempersiapkan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai alternatif alat angkut. Dengan kehadiran MRT, harga tanah dan rumah di beberapa wilayah pasti melonjak.

Direktur Utama PT MRT, Dono Bustami mengatakan, proyek transportasi cepat massal akan selesai pada 2018. Biasanya, harga properti sudah semakin mahal setahun sebelum proyek selesai. Nah, sebelum harga properti meroket karena beroperasinya MRT, sebaiknya kamu sudah memiliki rumah.

Daya beli meningkat karena BBM turun

Salah satu penyebab anjloknya pembelian rumah adalah menurunnya daya beli masyarakat. Penyebabnya adalah inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Tahun ini bakal menjadi angin segar karena pemerintah berencana menurunkan harga BBM. Rencanannya, BBM mulai turun pada periode penjualan Januari-Maret 2016.

Bunga kredit turun

Rumus ini berlaku universal: saat suku bunga Bank Indonesia (BI) turun yang menyebabkan bunga KPR turun, adalah momentum tepat membeli rumah. Untuk memberi stimulus agar pasar kembali bergairah, BI diprediksi akan menurunkan suku bunganya pada tahun ini.

Dengan turunnya suku bung acuan, diharapkan bank akan mengikuti dengan menurunkan KPR.

Dana FLPP (Pembiayaan Perumahan) Naik

Pemerintah meningkatkan anggaran subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp12,5 triliun di APBN 2016. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun 700 ribu unit perumahan rakyat murah.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus mengatakan pagu anggaran FLPP ini dibanding tahun lalu senilai Rp5,1 triliun.

Meningkatnya anggaran FLPP ini akan membuat suplai rumah kian banyak di pasar. Belum lagi pembangunan rumah non subsidi pemerintah oleh pengembang swasta. Dengan demikian, situasi pasar yang dipenuhi suplai akan mendukung untuk melakukan penawaran terbaik.

Momentum ambil untung investasi

Banyak pengamat pasar keuangan memprediksi tahun 2016 adalah waktu bagi pasar keuangan melakukan rebound. Hal ini disebabkan oleh pasar keuangan dalam negeri yang sudah tertekan sejak setahun terakhir.

Sehingga peluang untuk naik pada 2016 semakin terbuka lebar. Nah, bagi kamu yang selama setahun terakhir rajin berinvestasi dan menabung, sudah saat kamu memetik hasilnya dan mengambil aksi ambil untung pada tahun ini.

Cairkan sejumlah keranjang investasimu seperti reksadana maupun deposito untuk dijadikan sebagai uang muka KPR pembelian rumah.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section