1. HOME
  2. FINANCE
TIPS KEUANGAN

Agar Tak Salah Atur Dana Pendidikan Anak, Baca Dulu Tips Ini

Dari awal orang tua harus sudah memperkirakan berapa kira-kira biaya sang anak untuk masuk SD, SMP, SMA dan kuliah.

By Abdul Kharis 5 Februari 2016 10:35
Ilustrasi wisuda/Pixabay

Money.id - Mempersiapkan dana pendidikan anak menjadi sesuatu hal yang harus diperhitungkan oleh orang tua.

Sebab jika tidak, hal-hal di luar keinginan kita bisa saja terjadi. Misalnya saja harus meminjam uang sana-sini, tak jarang terpaksa menjual barang demi pendidikan anak. Sebenarnya hal itu dapat dihindari jika mempersiapkan sejak dini.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi Sari Insaniwati mengatakan bahwa semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk pendidikan.

"Masalahnya biaya yang dibutuhkan untuk bisa mendapat sekolah baik dan bermutu acap kali membutuhkan dana yang tidak sedikit," ucap Sari. Karen itu diperlukan rencana keuangan.

Sari menjelaskan, dari awal orang tua harus sudah memperkirakan berapa kira-kira biaya sang anak untuk masuk SD, SMP, SMA dan kuliah. (Baca: Sekolahkan Anak dengan Menabung Rp1 Juta Per Bulan, Ini Simulasinya)

"Dengan mengetahui biaya pendidikan saat ini dan kapan waktunya anak akan bersekolah kita bisa menghitung berapa perkiraan biaya sekolah pada saat itu," ucap Sari. Memulai sejak dini mempersiapkan pendidikan anak memang lebih baik.

Menabung dan berinvestasi tetap penting dilakukan bagi lajang, apalagi setelah berkeluarga dan mempunyai anak.

Sari menuturkan, kesalahan umum yang dilakukan orang tua adalah semua kebutuhan pendidikan anak disimpan dalam tabungan atau produk investasi yang sama. Padahalkan time frame-nya berbeda-beda.

"Misalnya sang anak masuk Sekolah Dasar dua tahun lagi maka dana harus disimpan di produk investasi jangka pendek atau menengah bukan jangka panjang. Untuk kuliah kebutuhannya masih jauh maka bisa disimpan dalam investasi jangka panjang," tutur Sari.

Untuk jangka pendek sebaiknya disimpan di deposito. Jangka panjang bisa di reksa dana campuran atau reksa dana saham.

Bisa juga dalam bentuk asuransi pendidikan, untuk memastikan biaya tetap tersedia jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kepala keluarga.

Sari menambahkan, jika dana untuk pendidikan tidak ada sebaiknya jangan sampai mengutang.

Orang tua sang anak harus menentukan prioritas. Jika memang penghasilan pas-pasan, jangan memilih sekolah yang biayanya mahal.

"Sekarang ini pemerintah sudah membebaskan biaya sekolah negeri untuk TK, SD, dan SMP. Banyak juga penawaran beasiswa perguruan tinggi untuk siswa siswi yang berprestasi," ujarnya. (poy)

(da/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section