1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

5 Kebiasaan yang Bikin Anda Terlilit Utang

Jangan sampai di suatu saat Anda memiliki kebutuhan mendadak, namun saldo di rekening tidak cukup

By Dwifantya Aquina 4 April 2016 16:20
Ilustrasi terjerat utang (Sofrontox.com)

Money.id - Terjerat utang adalah mimpi buruk bagi setiap orang. Sayangnya, tidak sedikit orang yang saat ini sulit untuk mengindari mimpi buruk tersebut. Beban kebutuhan hidup yang meningkat, serta budaya konsumerisme sering menjadi alasan terjadinya hal tersebut.

Walaupun tidak diinginkan, utang tetap saja menjadi momok yang banyak menimpa seseorang saat ini. Mengapa? Jawabannya sederhana, yaitu karena banyaknya kebiasaan-kebiasaan yang dianggap kurang penting, justru dilakukan walaupun memberatkan keuangan dan mengarahkanmu untuk terjerat banyak utang. Berikut adalah daftar seperti yang dikutip CekAja.com.

Tidak berhitung saat gunakan kartu kredit

Memang cukup sulit menahan nafsu berbelanja saat jalan-jalan di mal. Apalagi kalau melihat banyak barang-barang baru. Berbagai baju, celana, dan hal-hal berbau fashion lainnya seringkali membuat kaum hawa terlalu mudah untuk menggesekkan kartu kreditnya. Baru ketika akhir bulan terasa beban bayar cicilan yang benar-benar menggunung karena membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan akan memberatkan keuangan.

Kebanyakan hangout

Tentunya yang suka membuat orang terjerat banyak utang adalah pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, atau besar pasak daripada tiang. Terkadang tanpa disadari sebenarnya yang membuat pengeluaran bulanan boros adalah karena terlalu sering jajan, nongkrong di kafe yang hampir setiap hari, dan berbagai kegiatan lain yang sebenarnya nggak harus Anda lakukan terus menerus.

(Baca juga: Mau Kredit Mobil Tapi Takut Dililit Utang? Pelajari Dulu Simulasinya Di Sini)

Nafsu untuk gandakan uang

Investasi dan membuat uangmu berkembang dan berlipat boleh saja. Namun, jangan memakai nafsu untuk melakukannya. Misalnya, menanam modal di proyek investasi abal-abal hingga sering merugi, atau ambil bagian dalam bermain judi bola atau judi olahraga.

Lebih buruk lagi, semuanya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ketika terjebak melakukannya, sudah dapat dipastikan bahwa bila modalmu habis, maka Anda pun tidak segan untuk mencoba untuk berutang. Akhirnya, suatu saat nanti para debt collector akan menghampiri rumah untuk menagih utang-utang yang ada.

Lupa dana darurat

Hal lain yang membuatmu terkena jeratan utang adalah tidak adanya dana darurat yang seharusnya Anda sisihkan setiap bulannya. Mungkin saja rumahmu kemalingan, atau dompet terjatuh, handphone hilang dan sebagainya.

Beberapa kejadian seperti di atas tentu akan memaksa Anda mengeluarkan uang mendadak yang ada di rekening. Sementara tagihan kredit datang secara bersamaan. Tentunya, ini membuat Anda berada dalam kondisi yang sulit. Namun mau bagaimana lagi, karena hal ini terjadi juga karena kesalahanmu yang tidak memiliki dana darurat selama bekerja.

(Baca juga: Cara Dapatkan Penghasilan Tambahan yang Bisa Berikan Banyak Uang)

Pembayaran otomatis tanpa aturan

Hal pertama yang sering membuatmu terjerat utang adalah karena mengarahkan semua tagihan dengan fitur pembayaran otomatis. Fitur pembaran otomatis sangat bagus untuk membuatmu disiplin dalam keuangan.

Maksudnya, pastikan bila tagihan yang masuk nantinya sudah Anda hitung dan sesuai dengan porsi pengeluaran dalam perencanaan keuangan yang dimilliki. Bila setiap bulan maksimal tagihan adalah 30% dari jumlah pendapatanmu, maka konsisten dengan jumlah itu. Apalagi untuk penggunaan kartu kredit.

Karena fitur ini akan membuat sejumlah uang yang berada di rekeningmu setiap bulannya langsung ditarik untuk membayar tagihan kredit. Pertanyaannya, apakah Anda sudah berhitung tentang segala pengeluaran atau tagihan wajib yang masuk ke dalam pembayaran otomatis tersebut?

Jangan sampai di suatu saat Anda memiliki kebutuhan mendadak, namun saldo di rekening tidak cukup karena telah tertarik otomatis untuk membayar tagihan. Cara efektif, pisahkan rekening pengeluaran dan tabungan.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section