Sebagian besar perencana keuangan meratapi kenyataan bahwa klien sering menunggu terlalu lama untuk mulai merencanakan keuangan.
By Abdul Kharis 4 Maret 2016 12:32Money.id - Di usia 20-an, Anda tidak terlalu muda untuk memulai perencanaan keuangan demi masa depan. Bahkan, sebagian besar perencana keuangan meratapi kenyataan bahwa klien sering menunggu terlalu lama untuk mulai merencanakan keuangan sewaktu masa emas mereka bekerja.
Penundaan ini dapat menghasilkan hal yang lebih berisiko. Investasi yang dilakukan saat usia lebih tua akan rentan terhadap fluktuasi jangka pendek di pasar yang mengurangi tabungan pensiun mereka. Demikian dikutip dari financial-planning.com, Jumat, 4 Maret 2016.
Berikut ini lima hal untuk mengawali perencanaan keuangan di usia 20-an. Alangkah baiknya dimulai dari hari ini untuk memastikan mereka memiliki sarana untuk menghadapi masa depan.
1. Hidup sederhana
Kuncinya adalah hidup sederhana. Meninggalkan diri dari kebiasaan berfoya-foya sehingga Anda tidak menghabiskan uang dan batas kemampuan financial.
Pada gaji berikutnya, cobalah untuk menyimpan lebih banyak dan menghabiskan lebih sedikit. Cari perencana keuangan yang berpengalaman yang dapat membantu Anda memvisualisasikan dan merencanakan tujuan pensiun jangka panjang Anda dan mencoba untuk menyimpan antara 3 persen sampai 10 persen dari gaji bulanan untuk berinvestasi menyiapkan masa depan.
2. Perbanyaklah saldo rekening
Menabunglah, bahkan jika itu hanya beberapa rupiah saja per bulan. Isilah saldo rekening bank Anda.
3. Lunasi semua utang dan jangan mengutang lagi
Lunasi semua utang secepat mungkin sehingga lebih dari pendapatan bulanan dapat dimasukkan untuk digunakan dalam investasi jangka panjang. Hal itu sangat berguna pada usia 30 atau 40 tahun ke depan.
4. Siapkan dana darurat sejak dini
Sebagai aturan umum, dana darurat harus sekitar tiga kali pengeluaran bulanan untuk lajang dan enam kali pengeluaran bulanan jika Anda sudah menikah atau memiliki anak. Hal ini dilakukan sejak usia 20-an, sehingga melatih Anda di masa mendatang.
5. Terus menganalisis semua pengeluaran
Terapkan pengawasan yang ketat semenjak dini untuk setiap pengeluaran. Entah itu sewaktu minum kopi atau membeli rokok setelah bekerja, hal ini akan membuat Anda berpikir ulang sebelum mengeluarkan uang. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus