Bila tidak menemukan agen properti yang tepat akan membuat rumah terombang ambing di pasar properti.
By Rohimat Nurbaya 28 September 2015 11:30Money.id - Menjual rumah kadang menjadi urusan yang membuat anda stres. Untuk melakukan itu diperlukan banyak waktu dan usaha.
Wajar saja, semua orang tentu ingin menjual properti mereka dengan cepat dan mendapat untung tinggi. Tetapi pada kenyataannya rumah yang dijual bisa terombang-ambing selama berbulan-bulan di pasar properti.
Ada banyak faktor yang menyebabkannya, termasuk agen real estat yang Anda pilih untuk bekerjasama. Selain itu banyak faktor yang lainnya juga.
Berikut adalah 10 kesalahan yang biasa dilakukan ketika menjual rumah yang dikutip dari localagentfinder.
1. Tanpa bantuan agen properti
Beberapa pemilik rumah memilih untuk menjual rumah mereka sendiri, berharap supaya bisa menghemat biaya untuk membayar agen real estate. Tapi hal tersebut bisa menjadi kesalahan fatal dan malah mengeluarkan biaya mahal.
Tanpa penelitian yang sudah dilakukan oleh agen berlisensi mungkin sulit untuk mengetahui di mana untuk memulai. Menjual rumah sendiri bisa saja Anda mengeluarkan biaya lebih. Jadi lebih baik menyewa agen, apabila Anda tidak tahu apa yang akan dilakukan.
2. Memilih agen properti yang salah
Kesalahan lain adalah memilih agen yang tidak berkompeten. Apabila salah memilih agen real estate mungkin memberikan saran harga yang buruk, mengejar kampanye pemasaran yang terbatas, atau membuang-buang waktu dengan pembeli yang tidak serius.
3. Memasang harga terlalu tinggi
Menetapkan harga jual terlalu tinggi pada properti Anda bisa menjadi bumerang karena bisa mengurangi jumlah pembeli tertarik. Seorang agen real estate yang baik akan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang pasar saat. Sehingga mereka membantu Anda memilih harga yang sesuai untuk properti Anda.
4. Tidak mempersiapkan rumah Anda untuk dijual
Meskipun rumah tersebut terlihat layak untuk dijual, kadang beberapa penjual mengabaikan hal-hal kecil sebelum memasukkannya ke pasar.
Tidak mempersiapkan rumah Anda untuk dijual dapat mengurangi minat pembeli karena bisa menyebabkan kekecewaan ketika mereka melihat rumah Anda. Yang paling benar adalah mengambil sedikit waktu untuk menyingkirkan barang tidak perlu serta merapikannya.
5. Mengabaikan pemeliharaan
Selain merapikan rumah, Anda juga harus mempersiapkan dengan memperbaiki segala kerusakan. Kebanyakan pembeli tidak mencari properti yang tidak perlu lagi untuk merenovasi. Mereka biasanya mencari properti yang siap untuk segera ditempati.
Apabila rumah Anda memiliki atap bocor, pipa yang lama, dan lubang di dinding, Anda akan mengusir banyak pembeli. Lebih baik untuk menghabiskan sedikit uang untuk melakukan perbaikan sebelum dijual.
6. Terlalu banyak melakukan perbaikan
Mengenai masalah ini Anda harus bicara banyak dengan agen properti yang anda pilih, sebelum memperbaiki beberapa kerusakan. Apabila Anda terlalu banyak melakukan perbaikan itu malah akan membuat Anda rugi.
Menghabiskan terlalu banyak pada renovasi bisa menjadi bumerang, dan Anda mungkin tidak pernah menutup investasi penjualan properti tersebut.
7. Tidak mengiklankan rumah Anda
Pemasaran sangat penting ketika menjual rumah. Anda bisa memiliki properti yang paling sempurna, tetapi jika tidak ada yang tahu tentang hal itu tidak akan menarik pembeli. Gunakan berbagai metode iklan untuk membantu menarik pembeli, termasuk iklan di surat kabar dan internet.
8. Menggunakan metode penjualan tradisional
Mayoritas pembeli sekarang beralih ke internet pertama ketika mencari rumah baru. Sementara itu di masa lalu penjual bisa mendapatkan dengan iklan baris sederhana. Saat ini tidak lagi terjadi.
Untuk menarik banyak orang, Anda perlu menggunakan metode pemasaran yang inovatif. Hal tersebut bisa saja dengan mengedit foto dan melakukan sedikit manipulasi. Atau mungkin menambahkannya dengan gambar sketsa.
9. Tidak fleksibel soal harga
Proses jual beli tidak akan luput dari proses tawar menawar. Guna menjangkau potensi pelanggan untuk membeli rumah Anda, sangat perlu menggunakan beberapa bentuk fleksibilitas untuk menutup penjualan. Anda bisa mencoba membuat tawaran dan negosiasi dengan win-win solution.
10. Tidak membaca baik akta jual beli
Menjual rumah bisa bermasalah ketika harus berurusan dengan hukum. Beberapa penjual atau pembeli rumah mungkin tidak mau membaca semua dengan baik akta jual beli.
Setelah Anda menandatangani dokumen hukum tersebut, Anda harus mematuhi semua yang ditulis hitam di atas putih. Pastikan bahwa Anda membaca akta jual beli itu secara meyeluruh. Anda sebaiknya didampingi pengacara sebelum melakukan penandatanganan itu. (ita)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus