1. HOME
  2. STYLE & LOOK
FASHION

Usaha Korsel Menjaga Budaya yang Mulai Luntur

Di Australia, bisnis sewa pakaian tradisional dan dekorasi pesta ulang tahun bertema Korea sangat laris.

By Rohimat Nurbaya 17 April 2016 08:22
Salah satu budaya di Korea Selatan (sbs.com.au)

Money.id - Budaya Korea Selatan (Korsel) saat ini didominasi oleh K-Pop dan K-Drama sehingga tradisi dan warisan budaya lokal mulai menghilang.

Dikutip dari sbs.com.au sebenarnya, Orang Korea Selatan dikenal punya jiwa kewirausahaan yang kuat. Mereka memikirkan hampir segalanya, tak terkecuali perayaan ulang tahun pertama bagi bayi atau disebut 'dol'.

Bagi orang Korea Selatan, merayakan ulang tahun bayi untuk pertama kalinya merupakan hal yang penting. Di mana pun orang Korea Selatan tinggal, mereka akan melakukan dol.

Hal ini karena sebelum Korea Selatan berkembang menjadi negara maju, banyak bayi yang baru lahir meninggal karena penyakit atau kelaparan. Saat itu bayi yang bisa melampaui usia satu tahun dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa dan perlu dirayakan.

Di Australia, bisnis sewa pakaian tradisional dan dekorasi pesta ulang tahun bertema Korea sangat laris. Lee HyeSook adalah penjahit dan pemilik toko di Eastwood, Sydney yang menyewakan pakaian tradisional Korea dan dekorasi untuk dol, pernikahan dan pemakaman.

Dengan biaya 500 dolar Australia atau setara Rp5 juta Anda sudah dapat menyewa pakaian 'dolbok' dan 'doljabee' - meja lengkap dengan makanan tradisional Korea dan benda-benda yang menunjukkan masa depan bayi.

Jika bayi mengambil benang, mereka akan memiliki umur panjang; notebook dan pensil berarti mereka akan sukses di bidang akademik; dan uang, tentu saja, berarti kekayaan.

Benda-benda yang ditaruh bermacam-macam, tergantung dari masing-masing keluarga. Versi modern dari doljabee juga sudah mulai terlihat dengan diletakkannya stetoskop yang berarti harapan agar sang bayi akan menjadi dokter.

Dengan perkiraan 40 ribu warga Korea Selatan yang tinggal di Sydney, itu berarti potensi bisnis untuk HyeSook. Tapi wanita bisnis ini menekankan tentang permintaan akan dol yang berkurang.

"Bisnis saya adalah yang tertua dari jenisnya di Sydney. Tetapi akhir-akhir ini permintaan mulai berkurang," katanya.

Padahal, menurut HyeHook, ketika dia pertama kali memulai bisnisnya 20 tahun lalu ada banyak persaingan. Tetapi sekarang yang tersisa hanya toko miliknya dan satu lagi di Meadowbank.

HyeSook tidak hanya peduli tentang bisnisnya berkurang, tetapi juga kemungkinan hilangnya adat yang bernilai tinggi ini.

"Generasi baru tidak terlalu memikirkan budaya Korea. Itu sangat menyedihkan," katanya.

Justru sekarang banyak pelanggan utamanya bukan orang Korea. Mereka biasanya adalah pasangan antar-ras yang 'mencari keunikan tradisi Korea'.

"Sembilan puluh persen pelanggan saya adalah pasangan campuran; orang Korea yang ingin berbagi budaya dengan pasangan baru mereka. Selain itu, non-Korea menyukai tontonan tersebut - pakaian berwarna terang, musik tradisional dan makanan unik," jelas HyeHook.

Joanne Baek adalah seorang ibu 36 tahun dari dua anak yang lahir di Korea Selatan tetapi telah tinggal di Sydney sejak SMA. Kedua anak-anaknya, Ryan dan Evelyn, merayakan ulang tahun pertama mereka dengan dol.

"Kami memilih untuk melakukan tema tradisional Korea karena ingin menunjukkan budaya kami. Selain juga ingin memakai pakaian yang lebih berwarna dan mengesankan, dan kami sebagai sebuah keluarga akan jarang memakainya.

"Perayaan dol ini adalah refleksi dari budaya kami dan siapa kami sebagai pasangan Korea-Australia," katanya kepada SBS.

Beberapa teman Korea Joanne memilih untuk tidak merayakan dol, dan dia yakin hal itu disebabkan karena masalah kenyamanan.

"Menjadi 'kebarat-baratan' lebih mudah dan lebih santai. Saya tidak yakin banyak ibu yang bersedia mengatur suatu peristiwa besar sendirian saat ini."

Walaupun sekarang ada banyak pilihan bagi warga Korea, HaeSook bertekad akan melanjutkan pekerjaannya dan tidak hanya demi bisnis demi.

"Saya melakukan ini sehingga budaya Korea tidak hilang, saya akan menjaganya. Tidak ada orang lain yang mau melakukan itu, jadi saya yang harus melakukannya," katanya.

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Style & Look Section