1. HOME
  2. FASHION-BIZ
BISNIS

Sempat Pesimistis, Para Fans Dukung Terus Bisnis 'Doaibu'

Ada beberapa orang beranggapan bahwa nama 'doaibu' adalah nama yang terkesan 'murahan'.

By Dian Rosalina 12 Januari 2016 19:31
Adjis Doaibu (Reza Arifin/Instagram)

Money.id - Mengawali suatu bisnis bagi para pengusaha, tentu saja bukan hal yang mudah.

Banyak yang menjadi pertimbangan agar bisnis semakin maju dan mau dilirik konsumen. Itulah yang dirasakan oleh komika, Adjis 'Doaibu'.

Memiliki bisnis cloting line, seperti kaus dan tas, membuatnya sempat pesimistis di awal.

Sebelum membuat 'Doaibu, Sepanjang Jalan', ia pernah mencoba membuat kaus bernama 'Pride Of Bekasi' dan responnya lumayan bagus.

"Banyak orang-orang yang tinggal di Bekasi sampai luar kota yang cari kaus 'Pride Of Bekasi'. Sampai pada akhirnya ada teman yang menyarankan, kenapa tidak membuat produk 'doaibu' saja. Nah disitulah saya mulai produksi," kata Adjis yang diwawancarai Money.id, Selasa 12 Januari 2016.

Namun itu pria berumur 26 tahun tersebut sempat pesimistis clothing line-nya tidak selaku kaus 'Pride Of Bekasi' yang ia buat sebelumnya.

Karena ada beberapa orang beranggapan bahwa nama 'doaibu' adalah nama yang terkesan 'murahan'.

"Iya saya pikir jangan-jangan tidak ada yang beli. Soalnya nama 'doaibu' dulu kesannya murahanlah. Karena suka dipakai truk, bus, dan angkot," katanya.

Namun ia bercerita bahwa ada satu orang konsumen yang memberikan apresiasi lebih kepadanya.

Konsumen tersebut beranggapan bahwa apa yang dibuat oleh Adjis adalah sesuatu yang luar biasa.

Mengangkat merek 'doaibu' dulu terkesan tidak bermutu, kini menjadi suatu barang yang dicari oleh para fansnya.

Pada awal pembuatannya, ia tidak langsung memproduksi untuk partai besar. Sistemnya yang pre-order, mengharuskan para pembelinya untuk memesan dulu, menunggu hingga banyak pesanan, lalu langsung dibuat.

Awalnya Adjis hanya produksi sekitar selusin atau paling banyak dua lusin. Semakin berkembang bisnisnya tersebut, kini ia bisa memproduksi hingga 100 potong kaus dan tas.

"Saya pikir produk ini harus menjadi sesuatu yang 'rare'. Jadi tidak semua orang bisa pakai. Yang pasti orang yang pakai produk saya memang cuma orang-orang yang memang ingin membeli dan mendukung saya," kata Adjis.

Lebih pilih kaus daripada kafe

Lahan bisnis para selebriti, tidak terlepas dari bisnis kuliner atau bisnis fashion. Bagi Adjis 'Doaibu' berbisnis clothing line lebih menyenangkan dijalani ketimbang bisnis kuliner seperti kafe.

Ketika ditanya Money.id mengapa ia lebih memilih produksi kaus dan tote bag ketimbang berbisnis kafe, Adjis menjawab simpel.

"Orang-orang itu kalau lapar bisa beli makanan sendiri, masak sendiri, kalau tidak masak pun sekarang sudah banyak makanan cepat saji tinggal goreng. Tetapi kalau baju dan tas, tidak semua orang bisa bikin ini," ucapnya.

Menurut dia mungkin ada beberapa orang yang bisa membuatnya namun tidak memiliki cukup waktu.

Pria gemar mengendarai vespa ini beranggapan bila ia membuka kafe, nanti hanya sedikit orang yang ke sana. Karena hanya setiap weekend saja mungkin yang ramai.

"Tetapi kalau baju, tas itu bisa kapan saja digunakan, kak. Saya juga melihat orang sekarang lebih membutuhkan sandang ketimbang pangan yang banyak orang sekarang bisa membuatnya sendiri," kata Adjis.

Sekarang, 'Doaibu, Sepanjang Jalan' memproduksi baju dan tote bag. Harganya pun mulai dari Rp100 ribu untuk kaus dan tote bag Rp80 ribu.

Untuk ke depannya, 'Doaibu' milik Adjis tersebut mulai mencoba membuat produk-produk lainnya yang lebih menarik

"Sekarang saya sedang dalam masa pra-produksi ransel juga. Ransel tersebut nanti bisa muat laptop besar. Lalu nanti ada topi, juga yang terbaru saya sedang berencana mau buat payung. Karena sedang musim hujan, keren sepertinya kalau ada 'Doaibu' di payung," kata Adjis sambil tertawa. (poy)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section