1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Peduli Penampilan, Jasa Fashion Stylist Mulai 'Dilirik'

Menurutnya masih banyak orang yang enggan memakai jasa fashion stylist karena biayanya yang mahal. Namun mahalnya harga tergantung kebutuhan.

By Dian Rosalina 8 Maret 2016 07:35
Fashion Stylist, Dewi Utari (Instagram)

Money.id - Profesi fashion stylist kini mulai dicari jasanya oleh masyarakat dan para pecinta fashion. Maraknya fashion blogger saat ini, membuat beberapa orang melihat profesi tersebut terlihat menjanjikan.

Seperti halnya Dewi Utari yang dikenal di kalangan pecinta fashion sebagai seorang fashion stylist. Ia menganggap bahwa profesi tersebut memang dirasa sangat menjanjikan, apalagi sekarang ini masih sangat jarang orang yang tertarik dalam bidang tersebut.

"Para klien saya biasanya mulai dari ibu rumah tangga sampai kalangan artis. Dan karena maraknya pencitraan di berbagai media sosial, jadi orang sekarang lebih memperhatikan penampilan mereka," kata Dewi yang diwawancarai Money.id, Selasa 8 Maret 2016.

Menurutnya masih banyak orang yang enggan memakai jasa fashion stylist karena biayanya yang mahal. Ia pun membenarkan hal tersebut, namun mahalnya harga tergantung kebutuhan dari si pemakai jasa dan tingkat kesulitannya.

"Kalau buat aku, melihatnya lebih kebutuhannya untuk apa, kira-kira sulit atau tidak, kalau tidak terlalu ribet aku bisanya memberikan harga yang biasa saja. Ya mulai Rp500 ribu, kan tidak terlalu mahal," ujarnya.

Wanita kelahiran 1983 itu menjelaskan kegiatan fashion stylist tidak jauh beda dengan asisten pribadi seseorang. Misalnya menemani berbelanja, hingga menyarankan pakaian yang cocok digunakan ke berbagai tempat.

"Tapi dasarnya harga itu sih kekeluargaan ya, karena tidak ada minimum harga, tergantung mereka yang mau kasih berapa sebagai bentuk penghargaan," kata Dewi.

Menjadi seorang fashion stylist sepertinya harus memiliki banyak portofolio dan memiliki pengalaman menjadi pengarah gaya di sebuah pemotretan.

Meskipun kini dia tidak lagi bekerja di sebuah majalah yang membesarkan namanya, Dewi harus pintar-pintar mencari peluang agar profesinya tersebut tetap berjalan.

"Orang tahunya saya kerja di majalah menjadi stylist di setiap pemotretan. Nah karena sekarang tidak lagi, makanya saya harus lebih banyak di luar memegang artis, atau memegang pemotretan jadi orang tidak lupa. Dari sana akan timbul lagi klien-klien baru," ucap dia. (dwq)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section