1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Desainer dan Brand Ternama Dunia Lirik Fashion Muslim

Umat muslim di seluruh dunia menghabiskan sekitar US$266 miliar atau setara Rp3.642 triliun untuk membeli pakaian dan alas kaki.

By Dian Rosalina 23 November 2015 06:27
Ilustrasi Busana Muslimah (yourstory.com)

Money.id - Tahukah Anda secara global pada 2013, umat muslim di seluruh dunia menghabiskan sekitar US$266 miliar atau setara Rp3.642 triliun untuk membeli pakaian dan alas kaki. Itu lebih besar dari total belanja fashion Jepang dan Italia bila disatukan. Angka tersebut akan terus bertambah hingga tahun 2019.

Dikutip dari laman Fortune, Minggu 22 November 2015, pengamat industri fashion mengatakan, pasar untuk fashion wanita muslimah masih relatif belum tersentuh secara maksimal. Tetapi, beberapa desainer ternama telah mulai memproduksi pakaian dan koleksi fashion untuk muslimah demi merayu para wanita muslimah agar membelinya.

Ia mengakui bahwa tren tersebut begitu cepat pertumbuhannya. Pew Reasearch memprediksi bahwa jumlah umat Islam di dunia akan sama banyaknya dengan umat Kristen pada tahun 2050.

"Secara global, populasi muslim dilihat dari kalangan yang muda dan tumbuh sesuai dengan demografi. Hal ini membuat segmentasi konsumen muslim sangat penting dari apapun," kata Reina Lewis, profesor dari ilmu budaya di London College of Fashion UAL.

Lewis menambahkan bahwa pasar untuk komoditas Islam mulai melirik sektor makanan dan keuangan. Serta beberapa tahun terakhir, fashion menjadi hal yang ketiga yang dilihat.

DKNY adalah brand fashion pertama yang meluncurkan koleksi wanita muslimah pada Ramadan tahun lalu. Tommy Hilfiger meluncurkan koleksi kapsul Ramadan di bulan Juni lalu dan perancang busana seperti Net-a-Porter, Zara, Oscar de la Renta, dan Mango sedang menawarkan line khusus untuk liburan kali ini.

Mango, perusahaan yang berbasis di Barcelona tersebut senang dengan penjualan koleksi Ramadan mereka. Tercatat bahwa negara-negara yang berbahasa Arab menaikan penjualan mereka lima persen lebih besar dari tahun lalu.

Mengapa harus Ramadan?

Amani Al-Khatabeth, pendiri sekaligus editor in chief dari MuslimGirl.net mengatakan bahwa para desainer, dalam artian menguangkan 'Ramadan' daripada bulan-bulan lainnya. Perusahaan juga menyamakan koleksi busana Ramadan untuk musim natal juga.

"Kami melihat perancang busana memberikan perhatian kepada komunitas Muslim dangan koleksi Ramadan mereka dan kami memahaminya," ujar Amani.

Sebagai contoh, Uniqlo. Perusahaan retail tersebut juga merupakan salah satu distributor busana muslim. Perusahaan yang ada di Jepang itu, meluncurkan koleksi dari desainer muslimah Hana Tajima, yang bertajuk LifeWear pada bulan Juli lalu. Mereka menyediakannya di toko-toko tertentu dan di Singapura secara online.

Hana Tajima awalnya merupakan seorang blogger busana muslimah, yang membuat pakaian seperti blush longgar, rok, gaun, kebaya tradisional, dan jilbab sebagai koleksi terbarunya bersam Uniqlo.

Namun Uniqlo menjelaskan bahwa kerja samanya dengan Hana Tajima semata-mata sebagai 'koleksi sederhana-edisi khusus' dengan tidak menyebutkan muslim atau Ramadan. Lewis berpikir itu karena mode muslim juga bisa digunakan oleh budaya lain sebagai bagian dari 'gerakan kesopanan'.

Apakah akan berorientasi ke toko di negara barat?

Sayangnya, DKNY, Tommy Hilfiger, dan Oscar de la Renta yang menawarkan koleksi busana Ramadan mereka hanya dipasarkan secara khusus di Timur Tengah. Sementara koleksi dari Mango dan Zara hanya tersedia secara online.

Namun banyak yang optimis bahwa para desainer tersebut nantikan akan memperluas cakupan koleksi baju muslim mereka di negara barat. Setidaknya dalam lima tahun kedepan, koleksi tersebut akan dipajang di toko-toko yang ada di Amerika Serikat, atau Eropa. (ita)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section