Money.id - Inditex, perusahaan ritel induk yang berbasis di Spanyol, belakangan ini disebut bahwa keuntungannya pada kuartal pertama melonjak 28 persen dan penjualan naik sebesar 14 persen. Dimana brand andalannya, Zara telah mengantarkan pemiliknya Amancio Ortega menjadi orang terkaya kedua di dunia, bahkan melampaui Warren Buffet.

Diberitakan Business Insider, Senin 26 Oktober 2015, Zara tidak seperti pengecer mode yang biasanya. Dalam laporan Goldman Sachs dituliskan, umumnya para ritel telah memiliki tim desain dan menciptakan produk busananya yang akan dirilis selama 12 bulan.

"Ini merupakan risiko dalam percobaan memprediksi tren fashion dan hal ini membebani keberhasilan pengecer seperti GAP, Abercrombie & Fitch, Ann Taylor, American Eagle dan lain-lain," tulis Goldman.

Sedangkan strategi yang digunakan Zara terletak pada koleksi busananya yang rutin dirilis. Tak hanya satu atau dua model per tahun, menurut laporan seorang analis, Suzy Hansen di The New York Times, Zara mampu mengeluarkan model desain baru dua kali dalam seminggu.

"Strategi ini bekerja dua cara. Pertama mendorong pelanggan untuk datang kembali ke toko secara rutin," ungkap Hansen. Yang kedua, sambung Hansen, pembelanja merasa harus membeli karena tidak ada jaminan barang itu akan dijual kembali.

Metode ini rupanya telah mengilhami sejumlah pengusaha mode dunia seperti Prada dan Louis Vuitton yang rutin merilis empat hingga enam koleksi terbaru setiap tahunnya. "Ini benar-benar karena Zara," kata Hansen.

Agar sukses, menurut Goldman, para pengecer pun harus mengikuti langkah yang diambil oleh Zara. (dwq)