Money.id - Ada banyak cara menciptakan peluang di dunia bisnis, salah satunya di bidang fashion. Peluang karier yang besar itu terlihat dari sejumlah orang yang menjalani profesi sebagai fotografer fashion blogger. 

Ya, fashion memang menjadi bidang yang dipilih karena sangat memanfaatkan teknologi informasi dalam pengaplikasiannya, terutama para blogger dan selebgram.

Dikutip Fashionista, Sabtu 18 Juni 2016, ketika blog fashion booming sekitar 2008 silam, blogger bisa jadi terkenal hanya dengan tulisan di postingannya saja.

Namun saat ini dunia fashion blogging telah berubah. Dunia fashion yang kompetitif membuat para blogger kesulitan mendapatkan seorang fotografer amatir, karena mayoritas 'pengunjugnya' lebih tertarik melihat sebuah foto blogger yang memiliki nilai komersil.

Selebram yang terkenal sekarang sudah tidak menggunakan jasa temannya sebagai fotografer. Melainkan mereka rela membayar untuk seorang fotografer profesional.

Bisnis ini bukan hanya sekadar iseng belaka, namun sudah menjadi sebuah industri sendiri. Beberapa tahun belakangan, para blogger memiliki fotografer profesional pilihan mereka sendiri.

Blogging masih merupakan bidang yang relatif baru, sehingga tak mengherankan bahwa banyak fotografer menemukan klien blogger mereka sebelum mereka tahu apa itu blogging.

Seorang fotografer bernama Alexandra Wolf dan pasangannya Jeff Thibodeau adalah blogger yang menceritakan pengalamannya saat berkarier dibidang ini.

"Saya tidak tahu apa itu blogging pada waktu itu. Saya harus pergi untuk wawancara, dan, seperti semua iklan Craigslist, Anda tidak pernah yakin bagaimana nantinya. Tapi kami akhirnya menjadi teman baik dan telah bekerja sama sejak itu," kata Alexandra.

Fotografer fashion blogger, Lydia Hudges bercerita bahwa dirinya juga secara tidak sengaja membuat sebuah portofolio untuk mempromosikan karyanya.

"Awalnya saya membantu para blogger dan berniat membangun portofolio berbasis fashion," kenang Hudgens. Ternyata banyak yang suka dengan jepretan Hudgens, hingga banyak gadis-gadis yang minta difoto untuk diunggah di blog mereka.

Akhirnya Hudgens menyadari bahwa fotografi untuk fashion blogging bisa menghasilkan uang. Hudgens pun mulai menarik biaya untuk setiap pemotretan klien-kliennya.

Hudgens menjelaskan tarif fotografer fashion untuk blogger baru rata-rata berkisar dari US$40 sampai US$100 per foto (Rp530 ribu sampai Rp1,3 juta) atau US$100 sampai US$200 per sesi (Rp1,3 juta sampai Rp2,6 juta) yang berlangsung satu jam.

Namun lahan basah fotografer fashion di dunia blog semakin berkurang seiring bergesernya tren media sosial seperti Instagram. Fotografi blogger mungkin telah menjadi sebuah industri, tapi para profesional di bidang ini memprediksi itu akan menjadi industri yang lebih besar dan mungkin lebih menguntungkan. (els)