Tenun Ikat Ende
Kain tenun adalah komoditas yang juga sudah dikenal sampai mancanegara. Kain ini dibuat di beberapa daerah di Indonesia yang mana setiap motifnya memiliki ciri khas masing-masing.
Seperti kain asal Flores yang populer dengan sebutan tenun ikat Ende. Yang membuat kain tenun ini berbeda dari yang lain adalah warnanya yang cerah dan memiliki motif beragam.
Selain itu pembuatannya pun membutuhkan waktu sekitar 2-4 minggu dengan menggunakan alat tradisional menenun yang digunakan secara turun temurun. Kain ini telah menjadi simbol cenderamata yang sering dibeli turis asing untuk dibawa pulang ke negaranya.
Harga yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung, yakni mulai dari Rp500 ribu sampai jutaan rupiah.
Tenun Ulap Doyo
Selain Ende, masyarakat suku Dayak Kalimantan pun memiliki kain yang tak kalah cantiknya yaitu tenun ulap doyo. Bahannya yaitu ulap doyo terbuat adari serat daun doyo yang banyak ditemukan di sana.
Awalnya tenun ini dijadikan sebagai baju adat masyarakat dayak. Namun karena semakin populernya tenun ulap doyo, dari bahan tersebut dibuat berbagai macam produk fashion lainnya seperti kemeja, tas, sampai dengan dompet.
Motif tenun ulap doyo sangat bervariatif dan dibuat berdasarkan flora, fauna, bahkan mitologi. Untuk membuat satu kain membutuhkan waktu berbulan-bulan menggunakan alat khusus yang disebut Gedok. Tidak heran bila harganya dibandrol mulai dari Rp300 hingga jutaan rupiah. (dwq)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus