1. HOME
  2. DIGITAL
YAHOO

Yahoo Segera Rumahkan 1.000 Karyawan

Morgan Stanley menyimpulkan bahwa Yahoo harus mengurangi minimal 11 persen dari total jumlah karyawannya.

By Adhi 8 Januari 2016 18:11
CEO Yahoo, Marissa Mayer (newyorker.com)

Money.id - 2016 tampaknya bukan menjadi tahun yang baik bagi sejumlah karyawan Yahoo. Menurut informasi yang beredar luas, Yahoo dilaporkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawannya, atau kurang lebih 1.000 orang dari keseluruhan total pekerjanya.

Menurut laman Business Insider, Jumat 8 Januari 2016, pengurangan karyawan akan dilakukan CEO Yahoo, Marissa Mayer, per Januari 2016 ini. Hampir seluruh divisi Yahoo ditengarai akan terkena imbas dari kebijakan tersebut.

Namun begitu, divisi seperti bisnis media Yahoo di Eropa serta grup teknologi-platfrom dikabarkan akan menjadi yang paling terkena dampak pengurangan karyawan ini.

Performa bisnis Yahoo sendiri beberapa tahun belakangan ini memang tidak seperti yang diharapkan.

Mereka terpuruk bila dibandingkan dengan perusahaan rakasasa internet lainnya seperti Google dan Amazon. Salah satu penyebabnya adalah, Yahoo dinilai telat mengembangkan ekosistem mobile.

Akibatnya, rumor yang berhembus kencang bahkan menyebutkan bahwa Marrisa Mayer akan digulingkan dari posisinya sebagi pimpinan karena dianggap tidak berhasil membawa Yahoo kembali ke era kejayaan.

Tak bisa dihindari

Kabar pengurangan karyawan ini bukanlah hal yang baru terjadi di Yahoo sejak dipimpin oleh Marissa Mayer.

Pasca menjabat sebagi CEO Yahoo di tahun 2012 lalu, Marissa Mayer terhitung telah merumahkan sekitar 2.000 karyawan Yahoo. Di tahun pertamanya saja, Mayer dilaporkan telah memecat sekitar 1.000 karyawan.

Strategi efisiensi yang diterapkan Mayer pun terlihat pada tahun 2014. Tahun lalu Mayer menerapkan strategi re-alignment (penyelarasan) strategi bisnis Yahoo dengan menutup sejumlah kantor perwakilan mereka di beberapa negara, khususnya yang berada di wilayah Asia.

Kantor Yahoo Indonesia pun menjadi salah satu korbannya. Tepat pada bulan Desember 2014, kantor Yahoo Indonesia ditutup.

Akan tetapi, apa yang dilakukan Marissa Mayer juga bukan tanpa alasan kuat. Hasil riset dari lembaga keuangan Morgan Stanley menyimpulkan bahwa Yahoo harus mengurangi minimal 11 persen dari total jumlah karyawannya agar neraca keuangan mereka tetap stabil.

Menurut para analis Morgan Stanley, jumlah karyawan Yahoo terhitung terlalu besar bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang mereka raih.

Bila dikomparasi dengan perusahaan teknologi lainnya, Yahoo memiliki karyawan 1,4 kali lebih banyak dibanding Facebook dan 2,8 kali lebih banyak dibanding AOL.

"Yahoo dikalkulasikan hanya bisa menghasilkan keuntungan sebesar US$ 370 dari tiap karyawannya. Jumlah itu masih 74 persen di bawah pencapaian Facebook dan 70 persen dari yang didapat Google," tulis laporan Morgan Stanley. (poy)

Suka Artikel Ini? Klik Like

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section