1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Wow, Virtual Reality Bisa Kurangi Dampak Depresi

Namun, masih harus dilakukan serangkaian pengujian lagi untuk mengatakan metode ini benar-benar ampuh.

By Nur Chandra Laksana 8 Maret 2016 14:03
Ilustrasi Menggunakan Kacamata VR (wikipedia)

Money.id - Semenjak meledaknya kacamata Virtual Reality (VR) yang dikembangkan perusahaan Oculust, tren ini terus menambah penggemarnya. Bahkan, perusahaan teknologi lainnya, seperty Sony dan HTC ikut mengembangkan perangkat tersbut.

Kegunaan VR ini kebanyakan digunakan untuk bermain game. Namun, ke depannya penggunaan kacamata VR ini diprediksi akan digunakan secara penuh oleh bidang profesional, seperti arsitektur dan lainnya.

Namun, ternyata ada kegunaan lainnya dari VR. Kacamata ini dipercaya juga dapat mengurangi dampak dari depresi, seperti dilansir dari laman EurekAlert.org (15/02). Sebab, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University College London (UCL) dan Catalan Institution for Research and Advanced Studies (ICREA), virtual reality dinilai berhasil meredakan depresi bagi manusia.

Studi awal penelitian ini dilakukan terhadap 15 pasien dari rentang usia 23 hingga 61 tahun. Hasilnya? Sangat luar biasa. Sekitar 60 persen dari mereka merasakan manfaat VR dalam menekan depresi yang mereka miliki.

Pengobatan ini sendiri dinamakan Virtual Reality Therapy (VRT). Para tim peneliti menerapkan metode menyuguhkan visualisasi tubuh virtual pasien di sebuah kaca. Lalu, para pasien diminta untuk menenangkan seorang anak virtual yang sedang bersedih di hadapannya

Semakin baik pasien berinteraksi dengan anak tersebut, maka tangisannya akan berhenti dan responsnya makin positif.

Selanjutnya, perspektif sang pasien dibalik. Sang pasien akan merasakan posisi sang anak virtual yang abru saja mereka tenangkan.

Pasien akan diajak untuk menyaksikan gesture dan ucapan yang baru saja pasien tersebut katakan ke anak virtual tadi. Skenaro ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu selama 8 menit.

Yang mengejutkan, sembilan dari 15 pasien yang mengalami stress, berukurang. Bahkan hampir hilang sepenuhnya.

Namun, penelitian ini masih belum bisa dinyatakan 100 persen terpercaya. Pasalnya, kontrol terhadap pasir dan skala percobannya yang terbilang kecil membuahkan banyak keraguan.

Tapi, para penelti terus melajutkan komitmen mereka untuk mengembangkan riset ini. Mereka berharap, suatu hari nanti hipotesa mereka soal VR yang mampu mengurangi dampak depresi seseorang bisa direalisasikan.

Baca Juga

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section