1. HOME
  2. DIGITAL
TWITTER

Twitter Alami Masa Terberat

Twitter masih belum mampu menutupi biaya operasional yang terlalu besar.

By Nur Chandra Laksana 10 Maret 2016 14:51
Laman Twitter (phandorid.com)

Money.id - Keadaan genting kini dialami salah satu media sosial paling populer di dunia, yakni Twitter. Sebab, meskipun memiliki sekitar 300 juta pengguna aktif per bulannya, ternyata Twitter harus mengakui ini adalah masa terberat bagi mereka.

Pada sebuah dokumen yang dibagikan ke publik, mereka mengatakan bahwa Twitter mengalami kerugian pada akhir 2015. Tak tanggung-tanggung, Twitter mengalami kerugian hingga US$2,09 miliar atau sekitar Rp27,5 triliun.

Jika dilihat dari sudut pendapatan, Twitter memang mengalami kenaikan pendapatan dari tahun sebelumnya.

Pada 2015, pendapatan total Twitter mencapai US$2,22 miliar atau sekitar Rp29,2 triliun, naik dari 2010 yang hanya menyentuh US$28,3 juta atau sekitar Rp372 miliar.

Dengan keuntungan tersebut, nampaknya Twitter masih belum mampu menutupi biaya operasional yang terlalu besar.

Terlalu dermawan

Twitter memang disebut oleh sebagian orang sabagai perusahaan yang dermawan. Twitter dikabarkan membagi-bagikan saham milik mereka untuk para pekerjanya.

Namun, seperti yang dilansir dari laman Bussines Insider, Kamis 10 Maret 2016, Twitter menawarkan saham milik mereka beserta bonus yang berkisar antara US$50 ribu hingga US$200 ribu (atau sekitar Rp650 juta hingga Rp2,6 miliar) untuk menjaga para pekerjanya dari berhenti bekerja.

Dengan melakukan hal ini, Twitter kini menerima imbasnya. Saham mereka terus menurun hingga dua per tiga dari nilai awal sekitar US$53,49 (sekitar Rp703 ribu) per lembar pada April 2015. Secara kasar, Twitter telah kehilangan sekitar US$17 (sekitar Rp223 ribu) per lembar saham selama 52 minggu terakhir.

Hingga saat ini CEO Twitter Jack Dorsey masih mencari cara membuat Twitter kembali ke jalur yang seharusnya. Namun, perwakilan dari Twitter belum ada yang mau menjawab langkah apa yang akan diambil oleh mereka. (poy)

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section