Money.id - Hari Belanja  Online Nasional (Harbolnas) memang sudah berakhir. Namun, ajang itu masih menyisakan masalah, yakni maraknya kasus pemalsuan potongan harga (diskon) oleh beberapa oknum penjual nakal.

Faktanya, ada beberapa penjual nakal di Harbolnas 2015 yang tersebar di beberapa situs e-commerce yang menaikkan harga barang dengan harga yang sangat tidak wajar. Kemudian, penjual tersebut memberikan potongan harga dengan setinggi-tingginya.

Menganggapi hal ini, Indra Yonathan selaku VP Lazada Indonesia, mengaku 'kecolongan.'

"Jumlah transaksi Lazada di Harbolnas 2015 tercatat hampir 700 ribu kesepakatan yang terjadi. Kami kecolongan oleh beberapa oknum penjual nakal tersebut," ujar Indra saat di acara penutupan Harbolnas 2015 di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.

Untuk sementara, imbuhnya, Lazada menghukum para penjual nakal itu dengan menonaktifkan akun mereka. Ke depan, dia berjanji, Lazada akan lebih selektif dalam memilih penjual. "Semoga ke depan tidak terjadi kejadian seperti ini lagi," lanjut Indra.

Selain nonaktif, Lazada juga hukuman berupa penalti. Public Relations Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia menambahkan, penonaktifan akun penjual nakal bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung tingkat kesalahan dan pelanggaran para penjual.

 "Sesuai kesepakatan yang sudah disepakati pihak Lazada dengan seller," jelas Tania. 

Tania juga menegaskan, oknum nakal tersebut memang tidak merugikan konsumen. Hanya saja banyak pelanggan merasakan kaget setelah meliahat harga yang dinaikkan berkali-kali lipat, sebelum akhirnya didiskon.

"Misalnya, harga asli yang hanya dua jutaan, terus di ditulis 200 juta, lalu di diskon jadi 1,5 juta. Tidak ada yang dirugikan, hanya psikis yang kena," kata Tania. (ita)