Money.id - Persaingan di pasar ponsel pintar Indonesia kian hari, kian sengit. Menariknya, persaingan paling sengit justru terjadi di segmen menengah ke bawah.

Hal tersebut diungkapkan oleh COO SPC Mobile Indonesia, Raymond Tedjokusumo. Ia memaparkan, "Dari total penjualan (ponsel pintar dan tablet) di Indonesia, dari sekitar 40 juta hingga 50 juta yang terjual, 50 persennya didominasi kategori menengah ke bawah."

Oleh karena itu, Raymond mengungkapkan bahwa pihaknya memang serius mengincar pasar tersebut. Pasalnya, potensi yang ada di segmen itu masih sangat terbuka besar.

"Karena potensi yang besar itulah pada akhirnya kami menyasar kategori pasar tersebut," ujar Raymond.

Selain itu, Raymond juga mengatakan bahwa pangsa pasar mereka juga bukan untuk kota-kota besar. SPC Mobile lebih menyasar para penduduk kota tingkat kedua, bukan menyasar kota-kota besar.

"Fokus kita ke pasar di kota-kota kedua. Misalnya Garut, itu jadi fokus pasar kita," katanya.

Saat ini SPC Mobile mengakui telah memiliki pabrik di Tangerang dengan kapasitas produksi mencapai 500 ribu unit per bulan.

Selain itu, untuk memberikan layanan purna jual yang prima, SPC Mobile telah memiliki sembilan service center di delapan kota besar di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Bandung, Garut, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Medan, dan Cibinong. (dhi)