Money.id - Setiap anak tentunya memiliki bakat. Namun begitu, bakat sang anak sudah seharusnya diarahkan oleh para orangtua agar peruntukkanya tidak disalahgunakan.

Sebuah contoh bakat yang tak disalurkan dengan tepat dapat dilihat pada Grant Manser, seorang pemuda 20 tahun dari Worcestershire, Inggris.

Sedari kecil, Manser sangat menggilai komputer. Bahkan, masa remajanya dihabiskan untuk mengembangkan berbagai jenis aplikasi.

Sayangnya, kemampuan Manser tidak dioptimalkan untuk hal yang bermanfaat. Ia justru terjerumus menjadi seorang hacker. Bukan sembarang hacker, kemampuan Manser diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Tidak tanggung-tanggung, saat berusia 16 tahun, Manser sudah mampu menciptakan berbagai aplikasi peretas situs internet. Aplikasi karya Manser antara lain, Dejabooter, Vex-Stresser, Netspoof dan Refinedstresser.

Grant Manser (mirror.co.uk)

Dilaporkan laman Daily Mail, Senin 11 April 2016, dari penjualan aplikasi-aplikasi besutannya, Manser mampu meraup untung hingga Rp918 juta lebih! Rata-rata harga per aplikasi hacker-nya sendiri berkisar di harga Rp80-400 ribuan.

Seperti yang telah diduga, aplikasi-aplikasi Manser dimanfaatkan oleh banyak hacker lain untuk melakukan hal-hal buruk. Bahkan, tercatat ada lebih dari 224 ribu situs yang telah diretas menggunakan aplikasi ciptaan Manser.

Berbagai jenis situs mulai dari situs sekolah, bisnis, dan pemerintah di beberapa negara Eropa dan Amerika menjadi korban aplikasi karya Manser.

Salah satu korbannya adalah situs resmi kampus Harrogate and Hull College, Inggris, yang tumbang 14 jam lebih. Kampus itu menjadi korban setelah salah satu mahasiswanya yang dihukum skorsing membeli aplikasi Manser.

Akibat pembuatan aplikasi itu, Manser pun harus bertanggung jawab. Ia harus menjalani sidang di pengadilan Birmingham dan diganjar hukuman penjara 18 bulan dan kerja sosial 100 jam tanpa dibayar.