1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Penjualan Bulan Pertama iPad Pro di China Jongkok

Dengan harga yang dirasa cukup mahal, yakni sekitar Rp 10,9 juta, orang lebih memilih membeli sebuah laptop atau Surface Pro 4

By Nur Chandra Laksana 23 Desember 2015 11:32
iPad Pro (sumber : arstechnica.com)

Money.id - Apple telah mengeluarkan iPad pro yang digang-gadangkan sebagai tablet paling terbaru, terbesar, dan paling bertenaga. Namun di saat yang bersamaan, sepertinya penjualan iPad pro tidak seperti yang Apple perkirakan.

Dilansir dari laman ubergizmo Rabu 23 Desember 2015, penjualan iPad pro sepertinya mengalami keterlambatan. Yang paling mengejutkan adalah penjualan di China tidak terlalu bagus.

Apple hanya menjual 49.000 unit iPad Pro saja dalam penjualan bulan pertamanya.
Penjualan iPad memang tidak sekeras penjualan iPhone, namun 49.000 unit adalah angka yang cukup kecil bagi Apple.

Bayangkan saja, iPad Air 2 bisa dikirmkan sebanyak 557.000 unit di bulan pertamanya. Sedangkan iPad mini bisa dikirmkan sebanyak 92.000 unit di bulan pertamanya.

Sepertinya penjualan dan pengiriman adalah dua pembanding yang tidak terlalu berhubungan. Namun yang kita tahu adalah jumlah pengiriman iPad Pro ke China sangatlah rendah.

Namun fakta penjualan yang hanya mencapai 49.000 ini dianggap sebagai penjualan yang sukses bagi perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini.

Namun, seperti kita tahu, iPad pro memiliki harga yang cukup tinggi, yakni dimulai dari harga US$799 atau sekitar Rp 10,9 juta.

Orang akan lebih memilih membeli laptop baru dengan harga yang sama atau membeli Surface Pro 4 untuk mereka gunakan.

Tidak lupa juga harga aksesoris seperti Apple Pencil dan Smart Keyboard memiliki harga yang cukup fantastis, yang mungkin menjadi suatu masalah bagi calon pengguna iPad pro yang ingin membeli perangkat tersebut.

Setidaknya tidak semua orang berpikiran negatif tentang penjualan iPad Pro ini. Paling tidak beberapa ahli analis mengatakan bahwa Apple akan mampu menjual iPad Pro mereka sebanyak 3 juta unit di tiga bulan pertama. Jadi sepertinya kita harus menunggu dengan sabar dan melihat prediksi ini akan terjadi atau tidak. (poy)

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section