1. HOME
  2. DIGITAL
JOKOWI

Pakar Teknologi Kecewa Pemerintah Sambangi Bos Microsoft

Onno W. Purbo ingin masyarakat Indonesia terlepas dari ketergantungan produk luar, khususnya software.

By Adhi 27 Oktober 2015 14:00
Pakar TI Indonesia, Onno W. Purbo (youtube.com)

Money.id - Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus pulang lebih cepat ke tanah air untuk memantau kondisi becana kabut asap, namun agenda rombongan pemerintah di Amerika Serikat (AS) dilaporkan tidak akan terganggu. Sejumlah menteri terkait akan mewakili Jokowi untuk menemui para petinggi perusahaan teknologi.

Salah satu pertemuan yang dijadwalkan adalah kunjungan ke kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington, pada tanggal 28 Oktober 2015. Di sana, rombongan pemerintah akan bertemu langsung dengan CEO Microsoft Satya Nadella.

Kunjungan rombongan pemerintah ke kantor Microsoft itu pun mendapatkan sorotan dari pakar Teknologi Informasi (TI), Onno W. Purbo. Ia mengkritisi pembahasan lanjutan kerja sama pemerintah dan Microsoft dalam bentuk pemberian software Office 365 Education gratis kepada 3,5 juta anggota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).

Di laman Facebook pribadinya, pria yang akrab disapa Kang Onno tersebut mengatakan, "Memprihatinkan baca perjanjian antara Jokowi dengan Microsoft :(( ... Koq gak pada belajar dari Sejarah? Apa mau kita di jajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil? tapi pakai lisensi & copyrigh."

Kang Onno kecewa lantaran sebenarnya sejumlah pegiat TI Indonesia sudah sejak 2008 lalu berjuang untuk lepas dari cengkraman perusahaan besar seperti Microsoft. Dengan kata lain, dirinya ingin masyarakat Indonesia terlepas dari ketergantungan produk luar, khususnya software. Ia tidak mau Indonesia hanya menjadi pasar saja.

"Ada yg mencari keuntungan sesaat & menjadi makelar. Ada yg berusaha memproduksi sendiri. Ada yg berusaha mengajarkan yg lain agar bisa produksi. Pilih mana?" Lanjut Kang Onno.

Beliau pun menerangkan, pasar Indonesia mengeluarkan dana sekitar US$300 juta per tahun untuk membeli lisensi software. Pada tahun 2010 saja, negara menganggarkan Rp3,9 triliun untuk keperluan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) sekolah. Kesemuanya itu dibayarkan ke perusahaan-perusahaan teknologi di luar Indonesia.

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

Baca Juga

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section