1. HOME
    2. DIGITAL
TEKNOLOGI

Nestapa Pinjaman Online

Merayu saat meminjam, menakutkan saat menagih.

By Syahid Latif 10 September 2019 17:05
Pinjaman online terkadang membantu namun tak jarang membuat nestapa

Money.id - Utang online kian menjamur. Merayu saat meminjam, menakutkan saat menagih. Teliti sebelum pinjam. Banyak fintech yang benar dan bagus.

Masih ingat cerita karyawati yang difitnah, lantaran berutang online itu? Kisah sedih itu viral pekan lalu. Fotonya beredar di media sosial. Dengan keterangan yang membuat semua kita merasa miris. Bahwa dia siap melakukan apa saja demi melunasi utang. Rela digilir, asal utang terlunas.

Kita tentu saja terkejut. Dan tentu saja, si mbak yang berutang itu, lebih daripada sekadar terkejut. Utang seberapa, yang membuat dia rela digilir segala. Merasa difitnah, dia kemudian melaporkan kasus ini ke polisi. Didamping aktivis dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Wanita yang bekerja pada sebuah perusahaan garmen di Jawa Tengah itu, mengaku meminjam untuk keperluan yang sangat mendesak. Biaya sekolah anak. Tapi, dia sungguh tak menyangka bahwa gagal bayar bisa berujung nestapa. Polisi berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

Bagaimana si mbak ini bisa begitu gampang terjerat utang? Pada jaman digital ini, memang banyak hal mudah terjadi. Termasuk berutang, meski mungkin tak pernah kita rencanakan.

Nomor ponsel kita, yang pada mulanya sangat private itu, mudah tersebar ke mana-mana. Entah bagaimana kisah perjalanan si nomor itu, yang jelas dia bisa jatuh ke tangan para tengkulak uang. Dari situlah, nomor handphone kita kemudian diserbu aneka rayuan.

Dari yang terlihat serius seperti ajakan investasi, hingga tawaran pinjaman dengan syarat semudah menjepret foto selfie, yang membuat kita merasa bahwa segenap kegundahan hidup akan segera berakhir. Bila tak teliti dan mudah tergoda, kita sesungguhnya justru sedang memulai hidup yang gulana.

Rupa-rupa bentuk rayuan yang menyerbu. Butuh pinjaman karena dililit utang? Modal usaha? Proses cepat. Tak pakai agunan. Kalau berminat silahkan kirim pesan via Whatsapp. Lalu nomor mereka dicantumkan di situ. Jika tergoda, kita gampang menyambut.

Nestapa karyawati garmen di Jawa Tengah itu, juga bermula dari pesan singkat. Datang susul menyusul ke ponselnya. Ada link yang disertakan dalam pesan singkat itu. Merasa bisa jadi solusi atas kesulitannya, link itupun dibuka. “Saya buka, dan mengikuti semua petunjuk,” katanya. Syarat ringan. Cuma pakai foto dan Kartu Tanda Penduduk.

Saat pinjaman jatuh tempo, dia belum sanggup membayar. Dan, semenjak saat itulah, begitu dia mengaku, panen hujatan dan makian, entah dari siapa. Dia menduga dari para pemberi pinjaman. Dan, teror tersadis adalah poster hoaks itu. Dengan tulisan, rela digilir demi melunasi utang.

****

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section