1. HOME
  2. DIGITAL
TEKNOLOGI

Jurus Fujitsu Tangkal Banjir dengan Teknologi Augmented Reality

Melalui sistem ini, pengamat lapangan dapat memanfaatkan aplikasi pengukuran muka air berbasis smartphone

By Adhi 14 Maret 2016 19:47
Pengukuran debit air sungai menggunakan smartphone (Dok. Fujitsu Indonesia)

Money.id - Fujitsu Limited dan PT Fujitsu Indonesia mengumumkan keberhasilannya dalam membangun sistem informasi sungai yang diimplementasikan dalam sebuah teknologi augmented reality (AR). Sistem ini tengah diujicobakan di Manado, Sulawesi Utara.

Pembangunan sistem ini dilaksanakan oleh Fujitsu atas undangan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) kantor Indonesia.

Uji coba lapangan dilaksanakan dari tanggal 23 Februari hingga 18 Maret 2016 bersama-sama dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sulawesi I, Provinsi Sulawesi Utara, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA BWS Sulawesi I) dalam rangka mengevaluasi kinerja, manfaat, serta efektivitas sistem yang telah dibangun tersebut.

Sistem ini dibangun oleh Fujitsu bersama-sama dengan Fujitsu Indonesia berdasarkan pengalaman mereka dalam mengembangkan sistem informasi persungaian di Jepang.

Melalui sistem ini, pengamat lapangan dapat memanfaatkan aplikasi pengukuran muka air berbasis smartphone untuk mengukur tinggi muka air, mengambil gambar, serta melengkapi informasi kondisi di sekitar lokasi.

Data kemudian dikumpulkan dan dikonsolidasikan di data center Fujitsu, lalu diplotkan pada peta. Sistem ini memanfaatkan produk platform AR terintegrasi milik Fujitsu, yakni FUJITSU Software Interstage AR Processing Server.

Pengamat lapangan menggunakan kamera yang ada di smartphone untuk memindai dan membaca alat penanda AR yang terdapat di sebuah lokasi di daerah aliran sungai di wilayah Manado. Aplikasi akan menampilkan sebuah mistar skala yang ditimpakan di atas gambar sungai.

Dari sini, menurut keterangan resmi yang diterima Senin 14 Maret 2016, pengamat bisa mengukur tinggi muka air secara digital dengan cara menandai luasan air yang dimaksud seperti yang ditampilkan di atas layar.

Kota Manado sendiri menghadap laut, memiliki empat sungai berukuran sedang yang mengalir melintasi kota tersebut dan berpotensi membawa dampak bencana yang besar, seperti banjir dan luapan air sungai saat terjadi hujan berintensitas tinggi. Banjir merupakan bencana yang umum terjadi di wilayah Indonesia, tidak hanya di Manado.

Pemantauan perubahan tinggi ambang muka air banjir dan penyebaran informasi dengan cepat akan memudahkan aparat pemerintah dalam penyelenggaraan mitigasi dan proses evakuasi bencana yang cepat tanggap. Hal tersebut menjadi sorotan utama dalam program uji coba yang dilaksanakan. (poy)

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section