1. HOME
  2. DIGITAL

Jack Dorsey Didapuk Jadi CEO Twitter (Lagi)

Ia juga pernah mengisi tampuk pimpinan Twitter untuk periode 2007-2008.

By Syahid 6 Oktober 2015 12:00
CEO Twitter, Jack Dorsey (technewstoday.com)

Money.id - Setelah menjabat sebagai CEO interim selama tiga bulan terakhir, akhirnya co-founder Twitter, Jack Dorsey resmi diangkat sebagai CEO permanen Twitter.

Seperti yang diketahui, ini bukan kali pertama Dorsey menahkodai Twitter. Sebelumnya, pria kelahiran 19 November 1976 ini juga pernah mengisi tampuk pimpinan Twitter untuk periode 2007-2008.

"Manajemen sudah selesai melakukan penilaian menyeluruh dalam mencari pemimpin baru dan kami semua sepakat untuk mengangkat Jack," jelas Peter Currie, anggota dewan direksi Twitter, seperti dikutip dari laman The Verge, Selasa, 6 Oktober 2015.

Terpilihnya kembali Dorsey sendiri diklaim sebagai keputusan bulat dari jajaran dewan direksi dan investor Twitter. Berdasarkan informasi yang dilansir Business Insider, mayoritas investor kapital Twitter sangat berharap Dorsey bisa kembali memimpin Twitter menggantikan Dick Costolo yang mengundurkan diri Juni 2015 lalu.

Chris Sacca, salah satu venture investor bagi Twitter dikabarkan menjadi yang paling lantang mendukung Dorsey. Ia menilai Dorsey adalah sosok yang sangat mengerti permasalahan Twitter.

Selain itu, Sacca juga tidak mempermasalahkan posisi Dorsey yang saat ini merangkap jabatan sebagai CEO startup pembayaran digital Square. "Dia telah menjalankan kedua perusahaan bersamaan selama beberapa bulan ini, dan keduanya berjalan dengan baik," pungkas Sacca.

Sempat diragukan

Kemampuan Dorsey memimpin Twitter awalnya sempat diragukan oleh sebagian dewan direksi Twitter. Sosok Dorsey memiliki masa lalu yang terbilang cukup "kelam" selama mempimpin jejaring sosial berlogo burung biru ini.

Kala di bawah kendali Dorsey pada tahun 2007, Twitter tidak berada di dalam situasi stabil. Memang, Twitter sempat menjadi sorotan netizen saat itu. Namun, perkembangannya di sisi produk dan manajemen tim terbilang berantakan.

Penyebab utamanya adalah karena Dorsey dikenal bukan sebagai sosok pemimpin. Ia berjuang keras bertransisi dari seorang insinyur teknis, menjadi seorang leader perusahaan yang popularitasnya tengah menanjak.

"Jack itu pintar, tapi dia bukan seorang pemimpin. Dia lebih bisa menggunakan kemampuannya untuk menginspirasi investor dibanding menginspirasi karyawannya." ungkap salah seorang karyawan Twitter.

Akhirnya, pada 2008, di tengah perjuangannya membawa Twitter menjadi situs jejaring sosial terdepan, Dorsey memilih untuk mundur sebagai CEO. Posisinya, saat itu digantikan oleh rekan sesama pendiri Twitter, Evan Williams. (AM/ita)

(s)

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section