1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Ini Cara yang Dilakukan FBI Untuk Meretas Ponsel Android

Dengan menggunakan cara ini, FBI bisa meretas ponsel Android

By Nur Chandra Laksana 3 April 2016 10:01
Ilustrasi Meretas Keamanan Android(blogs.absolute.com)

Money.id - Departemen Kehakiman Amerika Serikat akhirnya berhasil membuka kunci enkripsi iPhone 5c yang digunakan pelaku teror Syed Rizwan Farook, bersama istrinya, menewaskan 14 orang di San Bernardino, California, Desember lalu.

Sebelumnya, Departemen Kehakiman dan FBI meminta Apple untuk membuka passcode iPhone milik Farook namun ditolak oleh perusahaan yang berpusat di Cupertino, California tersebut seperti dilansir dari laman Mashable.

Karena terus mendapatkan penolakan dari Apple, FBI akhirnya minta bantuan pihak ketiga untuk memecahkan passcode yang mengunci iPhone Farook. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan penasaran di masyarakat tentang fitur keamanan iPhone dan cara FBI membobol iPhone teroris tersebut.

Namun bagaimana jika apa yang dilakukan FBI terhadap iPhone diterapkan pada sistem berbasis Android?

Enkripsi data pada smartphone berbasis Android tergantung pada kunci yang diciptakan dengan menggabungkan kode pembuka dari pengguna yang terdiri dari 4 hingga 5 digit, dan nomor khusus yang panjang dan rumit yang spesifik bagi perangkat yang digunakan.

Peretas mungkin bisa menebak langsung kode pembuka - yang tentunya sangat sulit. Atau mengakses kombinasi dari kode pembuka dan nomor spesifik perangkat, yang tersembunyi dan kira-kira sama sulitnya untuk ditebak.

Jadi, membuka enkripsi yang kuat ini bisa sangat sulit. Tapi kadang-kadang mendapatkan akses ke data yang terenkripsi tidak melibatkan pemecah kode sama sekali. Seperti beberapa cara berikut ini:

1. Sebuah aplikasi kustom dapat diinstal pada smartphone target untuk mengekstrak informasi. Pada bulan Maret 2011, Google memasang program secara remote untuk membersihkan smartphone yang terinfeksi oleh perangkat lunak berbahaya. Tidak jelas apakah sistem Android masih memungkinkan untuk melakukan hal ini lagi.

2. Banyak aplikasi yang menggunakan Backup API milik Android. Informasi yang dibackup dapat diakses dari situs cadangan secara langsung, tapi ini tergantung pada aplikasi yang diinstal di smartphone.

3. Jika target data disimpan pada kartu memori (SD Card), kemungkinan tidak terenkripsi. Hanya versi terbaru dari Android yang memungkinkan pengguna untuk mengenkripsi seluruh kartu memori; namun tidak semua aplikasi mengenkripsi data yang tersimpan pada kartu memori.

4. Beberapa smartphone memiliki fitur pembaca sidik jari, yang dapat dibuka dengan gambar sidik jari pemilik smartphone.

5. Beberapa orang telah memodifikasi sistem operasi smartphone mereka untuk memberi hak akses istimewa atau root. Akses istimewa ini memungkinkan pengguna atau siapapun mengakses data di luar ketentuan sistem operasi normal. Hal ini berpotensi melemahkan keamanan dari smartphone tersebut.

Tetapi jika semua pilihan ini tidak tersedia, memecah kunci enkripsi adalah cara satu-satunya untuk masuk ke sistem Android.

Dengan menggunakan serangan 'brute force', smartphone dapat dibuka dengan mencoba setiap kunci enkripsi yang mungkin menyusunnya, yaitu semua karakter beserta kombinasinya hingga perangkat atau data terbuka.

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section