1. HOME
  2. DIGITAL
STARTUP

Hebat, Startup Ini Bisa Selesaikan Pekerjaan Kantor dengan Cepat

Konsus didirikan oleh Sondre Rasch dan Fredrik Thomassen. Startup itu berfungsi menjembatani antara perusahaan dan freelancer.

By Rohimat Nurbaya 6 Maret 2016 15:55
Pendiri Konsus, Sondre Rasch and Fredrik Thomassen (Business Insider)

Money.id - Startup buatan Swedia memiliki cara radikal untul menghemat waktu menyelesaikan sebuah proyek. Startup bernama Konsus menyediakan jasa mencarikan freelancer yang handal untuk perusahaan yang ingin menghemat waktu dan tenaga dalam menyelesaikan sebuah proyek.

Dikutip dari Businessinsider, Minggu 6 Maret 2016, cara menggunakannya, perusahaan cukup mengunggah sebuah tugas yang menarik dan memilih freelancer untuk menyelesaikan tugas tersebut. Setelah itu perusahaan tinggal berharap tugas yang diberikan cepat selesai dan hasilnya sangat memuaskan.

Jika tidak puas, perusahaan akan beralih ke freelancer berikutnya. Pekerjaan seperti ini tentu sangat melelahkan dan memakan banyak waktu.

Karena itulah, Konsus yang didirikan oleh Sondre Rasch dan Fredrik Thomassen berusaha menjadi jembatan antara perusahaan dan freelancer.

Startup bernama Konsus ini akan membantu perusahaan mencarikan freelancer yang tepat dengan mengunggah daftar tugas secara online dan mengambil seorang freelancer yang bisa mengerjakan tugas tersebut dengan baik.

"Platform perekrutan freelancer yang terjadi biasanya berlaku seperti ini: 'Saya John dari Rusia dan saya mahir PowerPoint, jadi tolong rekrut saya'. Ini bukan hal yang menyenangkan. Dan orang akan menilai Anda tidak baik. Anda tidak akan mendapat pekerjaan jika hanya seperti itu," kata Thomassen.

Sebaliknya, Konsus membuat model tersebut menjadi lebih menarik dari sisi freelancer dan perusahaan.

Perusahaan hanya perlu mengirim pesan instan atau email untuk meminta bantuan mengerjakan sebuah proyek.

Manajer proyek kemudian segera memberikan catatan dan memecah tugas di antara freelancer. Jadi tidak terlihat seperti mengemis pekerjaan atau membeli kucing dalam karung dari kedua belah pihak.

Thomassen mulai mendapat ide untuk mendirikan Konsus saat dia bekerja sebagai konsultan di McKinsey.

Perusahaan tersebut memiliki staf yang terdiri dari para freelancer yang bisa membantu mengerjakan tugas-tugas penting namun bukan yang inti selama 24 jam.

Sebelum meninggalkan pekerjaan untuk mendirikan Konsus, Thomassen menghubungi jaringan freelancer yang sudah dibangunnya.

Ternyata teman-teman freelancer-nya juga sedang mencari solusi yang tepat untuk mendapat pekerjaan dari perusahaan. "Masalahnya, pasar freelancer benar-benar tidak tertata," kata dia.

Ketika bertemu sahabatnya Sondre Rasch, Thomassen mengutarakan niatnya untuk menyediakan solusi yang mudah dan cepat namun berkualitas bagi freelancer dan pemilik bisnis.

Sebenarnya sudah ada startup semacam Konsus ini, seperti misalnya Task Rabbit atau Gigster.

Namun Konsus berbeda karena didirikan untuk memberikan solusi yang bisa dimanfaatkan setiap waktu oleh perusahaan selama 24 jam.

Seperti negosiasi kontrak kerja untuk data entry seharusnya tidak lebih lama dari waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan datanya .

Konsus akhirnya diluncurkan pada bulan Agustus 2015 di Norwegia dan telah menjadi langganan berbagai jenis pelanggan, mulai dari klien berskala besar seperti Telenord hingga startup dengan 10 karyawan yang membutuhkan tambahan tenaga.

Setelah melihat pertumbuhan 10 persen dari minggu ke minggu pasca-peluncuran Konsus, Thomassen dan Rasch bergabung dalam program akselerasi Y Combinator pada Januari lalu untuk memperkenalkan startup ke Amerika Serikat.

Dan meski usia startup yang dibangunnya masih delapan bulan, Thomassen dan Rasch mengaku Konsus sudah profitable.

"Masalah yang ingin kami selesaikan adalah tidak hanya mencari freelancer, tetapi memanfaatkannya sebaik mungkin," kata Rasch. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section