1. HOME
  2. DIGITAL
BISNIS ONLINE

Gantikan Kantong Plastik, Tas Daur Ulang Marak Dijual Online

Penjualan tas daur ulang ini juga dibalut dengan berbagai macam kampanye lingkungan hidup.

By Adhi 26 Februari 2016 18:05
ILsutrasi (pixabay.dom)

Money.id - Per 21 Februari hingga Juni 2016 mendatang, pemerintah didukung oleh Aprindo (Asosiasi Pengusahan Ritel Indonesia) mengujicoba penerapan kebijakan kantong plastik berbayar. Dengan regulasi ini, para konsumen akan dikenakan biaya sebesar Rp200 per kantong plastik.

Tujuan pengenaan biaya tambahan penggunaan kantong plastik ini sendiri lebih kepada usaha mengubah perilaku masyarakat terhadap penggunaan kantong plastik. Indonesia tercatat menempati peringkat kedua di dunia, setelah China, sebagai negara pembuang sampah plastik terbanyak ke laut.

Pemerintah berharap, dengan regulasi kantong plastik berbayar, jumlah sampah plastik dapat diminimalisir.

Dampak positif regulasi ini pun mulai terasa. Para konsumen kini lebih memilih untuk tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Banyak juga konsumen yang mulai membawa kantong plastik sendiri, atau yang tengah tren saat ini adalah penggunaan tas daur ulang.

Berbagai macam tas daur ulang pun mulai marak dijual di toko-toko online. Penjualan tas daur ulang ini juga dibalut dengan berbagai macam kampanye lingkungan hidup, sehingga semakin menarik perhatian konsumen.

(Tas daur ulang di Elevenia.com)

Menurut pantauan tim Money.id, beberapa toko online kenamaan seperti Elevenia.com, BukaLapak.com, serta Jualo.com, menyediakan bagian khusus untuk para penjual tas daur ulang.

Untuk urusan harga, kisarannya sangat beragam. Rata-rata tas daur ulang dari bahan plastik atau kain dijual dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga ratusan ribu rupiah, disesuaikan dengan model dan ukuran.

(Tas daur ulang di BukaLapak.com)

Selain memiliki model yang cantik, tas daur ulang ini pun lebih efisien dari kantong plastik karena dapat digunakan berulang kali. Tidak seperti kantong plastik yang umumnya hanya sekali pakai saja.

 

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section