Fakta yang diungkap oleh SFGate ini memperlihatkan bagaimana makmurnya kehidupan para pegawai perusahaan teknologi di Silicon Valley.
By Syahid 5 Oktober 2015 15:51Money.id - Data yang dirilis SFGate mengungkapkan betapa sejahteranya para pegawai perusahaan-perusahaan teknologi yang bermarkas di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Laporan SFGate menyebutkan rata-rata pegawai perusahaan teknologi di wilayah San Fransisco Bay pada tahun 2013 menghasilkan pendapatan sebesar US$156.518, atau setara dengan Rp1,8 miliar per tahun. Jumlah tersebut merangkak naik sebesar 19% dibandingkan tahun 2012 lalu.
Pendapatan yang lebih besar dinikmati para pegawai perusahaan teknologi yang berada di wilayah San Mateo County. Di wilayah tersebut, SFGate mencatat rata-rata pegawai menghasilkan pendapatan mencapai US$292 ribu, atau sekitar Rp3,4 miliar per tahun. Jumlah pendapatan per tahun ini naik 8% dari tahun 2012 lalu.
Fakta yang diungkap oleh SFGate ini memperlihatkan bagaimana makmurnya kehidupan para pegawai perusahaan teknologi di Silicon Valley.
Namun ironisnya, jurang sosial dan perbedaan tingkat ekonomi masih cukup mencolok di wilayah tersebut. Di sekitar perkantoran mewah wilayah Silicon Valley masih banyak ditemui tunawisma dan orang miskin yang tak memiliki penghasilan.
Dijelaskan bahwa sejak tahun 2005 lalu, pemerintah Amerika Serikat mencatat jika Silicon Valley memiliki populasi tunawisma mencapai 130.000 orang. Untungnya jumlah ini dikabarkan turun rata-rata 8% pertahun hingga tahun 2013.
Silicon Valley tersohor sebagai kawasan yang menjadi 'rumah' bagi sejumlah perusahaan teknologi ternama dunia. Berbagai perusahaan besar seperti Google, Apple, dan Intel bermarkas di kawasan pesisir California tersebut yang mencakup wilayah San Jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto, San Monica County dan beberapa wilayah lain. (AM/SHD)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Orang Afrika-Amerika Pertama yang Jadi Bos Apple
5 Oktober 2015 14:11