1. HOME
  2. DIGITAL
JOKOWI

E-Commerce China Bidik Indonesia, Presiden Jokowi: Kita Harus Bersiap

"Ini jadi peringatan, karena dari luar sudah melihat potensi besar ekonomi digital kita."

By Nur Chandra Laksana 27 April 2016 18:40
Ilustrasi (Marketingland.com)

Money.id - Akuisisi Lazada oleh Aliaba diyakini mempengaruhi peta persaingan pasar e-commerce di Asia Tenggara. Tak terkecuali bagi Indonesia.

Melihat kondisi itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa pasar e-commerce Indonesia memang sangat potensial. Oleh karenanya, para pemain lokal harus segera berkembang untuk siap bersaing.

"Saya dengar Alibaba sudah masuk ke Asia Tenggara. Ini jadi peringatan bagi kita, karena dari luar sudah melihat potensi ekonomi digital kita besar," tuturnya di acara pembukaan Indonesia e-Commerce Summit and Expo (IESE) di ICE BSD, Serpong, Rabu 27 April 2016.

Beliau juga berharap agar perusahaan rintisan (startup) di Indonesia untuk terus menggali potensi pasar yang ada. Sebab, Indonesia tidak sekedar hanya jadi 'lapangan permainan' saja, tetapi juga harus menjadi 'pemain' penting di negara sendiri.

"Saya titip startup kita. Kita (Indonesia) harus bergerak secepatnya agar tidak tertinggal dari negara-negara lain. Maka itu startup harus diperhatikan, dihubungkan, dan dibantu pemodal," tambah Presiden Jokowi.

Alibaba, sebagai e-commerce terbesar di China memang sudah lama ingin mengembangkan sayap bisnis mereka ke Asia Tenggara. Untuk memperlancar usahanya, Alibaba pun memutuskan untuk mengakuisisi saham Lazada senilai
US$1 miliar, atau sekitar Rp13,1 triliun belum lama ini.

Lazada sendiri menguasai sebagian besar pasar e-commerce Asia Tenggara yang operasionalnya meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dari enam negara tersebut, diperkirakan ada sekitar 560 juta penduduk dengan pengguna internet sebanyak 200 juta orang.

Baca juga:

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section