1. HOME
  2. DIGITAL
INTERNET

Blue Power Technology Punya Solusi Smart City di Indonesia

Teknologi menjadi solusi paling tepat dalam mengelola kota metropolitan seperti DKI Jakarta.

By Adhi 24 Februari 2016 14:04
Lugas M Satrio, President Director BPT (CTI Group)

Money.id - Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi dan layanan TI yang merupakan anak perusahaan CTI Group, mengumumkan peluncuran Government Interactive Response Center (GIRC).

Program ini menawarkan solusi dan layanan berbasis Intelligent Operations Center (IOC) milik IBM untuk membantu pemerintah wujudkan kota cerdas (smart city).

GIRC menjadi solusi bagi pemerintah kota dalam mengelola wilayah dan memonitor performa seluruh aparat agar dapat memberikan pelayanan lebih baik terhadap warga. Inisiatif ini datang dari ramainya keluhan publik terkait permasalahan yang umum terjadi di perkotaan seperti kemacetan, kriminalitas, banjir, pemborosan energi dan insiden tertentu yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.

Melalui solusi ini, pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan di satu kota, berinteraksi dengan warga, meningkatkan responsifitas terhadap keluhan warga, dan memantau kinerja aparat.

Solusi ini memadukan perangkat Emergency Management, sensor, CCTV, dan video analytics yang memungkinkan penerimaan informasi dan data serta pengambilan tindakan secara real time terhadap keadaan darurat. Emergency Management sebagai perangkat dasar dari solusi ini akan menampilkan dashboard berisi informasi lengkap tentang situasi darurat beserta rekomendasi mulai dari penentuan personel dan peralatan yang tepat untuk menanggulangi perisitiwa tersebut hingga mengidentifikasi kemungkinan keterkaitan satu peristiwa denganyang lainnya.

"Keahlian yang dimiliki BPT dipadukan dengan teknologi terbaik dari IBM menghasilkan solusi GIRC yang didesain untuk menciptakan layanan pemerintah kepada publik secara transparan dan responsif. Solusi ini juga tepat digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang mengelola gedung, perumahan, atau kawasan industri lainnya untuk membantu pengelolaannya secara lebih pintar," ujar Lugas M Satrio, President Director BPT dalam keterangan persnya yang diterima, Rabu 24 Februari 2016.

Solusi GIRC ini tengah diimplementasikan di lingkungan Pemerintah Kota DKI Jakarta yang sedang gencar mengkampanyekan program kota cerdasnya sejak meluncurkan situs www.smartcity.jakarta.go.id awal tahun 2015.
Pemkot Jakarta, menurut Kepala Smart City Jakarta Setiaji, memiliki impian untuk mengintegrasikan berbagai layanan umum, seperti transportasi dan kondisi cuaca, dengan pusat komando dan kontrol yang kini diberi nama Jakarta Smart City Lounge. Pusat komando ini akan memonitor dinamika masyarakat dan mendeteksi keadaan darurat maupun penyimpangan seperti parkir liar dengan bantuan CCTV dan aplikasi untuk menampung keluhan publik, seperti Twitter dan Qlue.

"DKI Jakarta sebagai kota Metropolitan dengan pertumbuhan urbanisasi yang cukup besar di Indonesia menjadi sumber beragam masalah di mana membutuhkan pengelolaan yang baik dan terencana. Kami sadar teknologi merupakan salah satu jalan keluar dari rumitnya permasalahan ibukota sehingga kami menerapkan konsep smart city dengan harapan informasi publik lebih terbuka dan pelayanan dapat lebih cepat dilakukan," ujar Setiaji.

Menurut penelitian Markets and Markets (2015), pasar global kota cerdas diprediksikan akan meraih angka $1,1 miliar di 2019 dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (CAGR) sebesar 22,5%.

Permintaan akan peta panduan (roadmaps) pengembangan dan implementasi strategi kota pintar semakin meningkat, baik oleh pemerintah kota maupun pusat. IDC meramal setidaknya 20 negara terbesar di dunia akan membuat peraturan kota cerdas nasional yang menitikberatkan pada pendanaan, dokumentasi dan pedoman bagi bisnis.

 

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section