1. HOME
  2. DIGITAL
TOKO ONLINE

Bhinneka.com Raih Investasi Rp300 Miliar

Selain investasi dana, Bhinneka juga menerima suntikan anggota manajemen baru dari pemodal ventura lokal, Ideosource.

By Nur Chandra Laksana 13 November 2015 14:00
Bhinneka.com

Money.id - Bhinneka.com mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi sebesar Rp300 miliar dari perusahaan Modal Ventura lokal, Ideosource. Bhinneka akan menggunakan dana segar ini untuk meningkatkan kegiatan pemasaran, dan menjadi pemain dominan di lebih banyak kategori produk.

Ini merupakan investasi terbesar Ideosource hingga saat ini. "Bhinneka memiliki brand yang kuat dan terkenal di Indonesia sebagai perusahaan O2O (online-to-offline) di kategori produk 3C (Computer/IT, Communication Technology, dan Consumer Electronics) dimana mereka memiliki toko online dan juga offline," jelas Andi S. Boediman selaku Managing Partner Ideosource.

CEO Bhinneka Hendrik Tio menjelaskan, "Ideosource memberikan banyak sekali nilai daripada sekedar dana. Mereka juga memberikan banyak keahlian teknologi, jaringan, dan talenta yang bisa kita manfaatkan."

Pasca pendanaan, Andi serta Edward Ismawan selaku Managing Partner Ideosource akan bergabung ke Bhinneka sebagai personil level C di bidang pemasaran dan pengembangan bisnis. Tiga personil kunci lainnya juga ikut bergabung ke Bhinneka adalah Betti Alisjahbana (Mantan Presiden Direktur IBM Indonesia) sebagai Chairman; Christian Van Schoote (Mantan Direktur Central Retail Corporation dan MAP Indonesia) sebagai COO; and Heriyadi Janwar (mantan Senior Product Marketing Manager Microsoft) sebagai VP Corporate Sales.

Sejak berdiri tahun 1999, Bhinneka telah mengembangkan bisnisnya secara bertahap dan memenangkan kepercayaan konsumen Indonesia secara online dan offline. Bhinneka merupakan perusahaan e-commerce O2O terbesar di Indonesia untuk kategori produk 3C (Computer/IT, Communication Technology, dan Consumer Electronics).

Berdasarkan data dari portal statistik asal Jerman Statista, jumlah penjualan retail tahun 2014 di Indonesia berkisar di angka US$411,29 miliar, dimana 99% diantaranya merupakan penjualan offline.

"Indonesia memiliki pasar retail offline yang sangat tidak terjamah. Kurangnya penetrasi offline berarti ada peluang yang sangat besar untuk diisi oleh channel online. Dan cara terbaik untuk memperkenalkan gaya belanja itu adalah dengan model O2O, atau kombinasi antara pengalaman offline dan online," ungkap Andi.

Saat ini, Bhinneka memiliki kantor di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung. Besar kemungkinan Bhinneka merupakan satu-satunya toko online yang memiliki pusat servis sendiri.

Bhinneka sendiri dilaporkan pada bulan Maret 2015 lalu membukukan Gross Merchandising Value (GMV) hingga sebesar US$44,1 juta ata sekitar Rp600 miliar pada 2014 lalu. Dan ternyata, Hendrik menargetkan GMV Bhinneka hingga US$ 73,5 juta atau sekitar Rp 1 triliun pada akhir tahun ini. Tentunya target kenaikan GMV yang mencapai 66,67% bukan hal yang mudah dilakukan. (dhi)

Suka Informasi Ini? KlikĀ Like Ini

Baca Juga

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section