CEO Apple, Tim Cook, menampik kabar tersebut dengan mengatakan perusahaannya adalah pembayar pajak terbesar di Amerika
By Nur Chandra Laksana 21 Desember 2015 16:04Money.id - Apple disebut memiliki puluhan miliar keuntungan sampingan yang tidak bisa dipungut pajaknya oleh pemerintah Amerika. Bos Apple, Tim Cook, pun langsung menentang kritik yang menuduh perusahaannya menghindari pembayaran pajak.
Dilansir dari laman thenextweb, Tim Cook menyatakan, "Kami membayar pajak lebih besar dari pada siapapun di negeri ini."
Pernyataan tersebut disebut hanya ‘silat lidah’ semata. Sebab, Apple adalah perusahaan yang memiliki keuntungan terbesar yang pernah ada di Amerika. Tentunya, mereka membayar pajak yang sangat besar dari penjualan mereka di Amerika.
Saat ditanya kenapa Cook tidak membawa keuntungan di luar negeri pulang ke ‘rumah’, dengan santai dia berkata, "Saya ingin membawa keuntungan itu pulang, namun akan dikenakan pajak sebesar 40 persen. Saya pikir itu bukanlah hal yang rasional untk dilakukan."
Sebuah investigasi yang dilakukan oleh pihak Amerika menyebutkan pada 2012, Apple menghindari pajak sebesar US$9 miliar dengan menggunakan bisnis lainnya yang tidak bisa dikenakan pajak.
Cook menyalahkan aturan perpajakan "dibuat untuk zaman industri bukan untuk zaman digital" untuk memaksa perusahaan untuk 'menggulingkan' uangnya ke tempat lain.
Jika dihitung, Apple memiliki utang pajak dengan nilai estimasi sebesar US$59,2 miliar, jika mereka mencoba untuk membawa uang keuntungan mereka dari luar negeri ke Amerika.
Namun pada kenyataannya, bukan Apple saja yang menggunakan model bisnis seperti ini, namun banyak perusahaan di luar sana yang melakukan hal serupa.
Suka Artikel Ini? Klik Like
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Dilema Aplikasi Pesan Instan: Pemerintah Minta Bocoran Data Pengguna
21 Desember 2015 15:35XL Sabet Penghargaan Perusahaan Paling Terpercaya di Indonesia
19 Desember 2015 16:54