1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Akibat Reseller, Startup Ini Harus Gulung Tikar

Shopious kehilangan kepercayaan pelanggan karena informasi terkait barang dagangan mereka datang dengan sangat lambat

By Nur Chandra Laksana 26 April 2016 19:25
Ilustrasi berbelanja Online (pexel.com)

Money.id - Teknik berjualan barang dengan menjadi reseller memang bukanlah barang baru bagi masyarakat Indoneisa. Namun sayang, teknik berjualan ini justru malah membuat beberapa kalangan malah dirugikan.

Salah satu contohnya adalah Shopious. E-commrece yang bergerak dibidang marketplace yang menghubugkan antara kostumer dengan kostumer (C2C) ini resmi menghentikan segala aktifitas mereka terhitung Senin, 25 April 2016.

Menurut founder Shopious, Aditya Herlambang, memang banyak yang bisa membuat startup miliknya gulung tikar. Namun, yang paling terasa oleh Shopious adalah tingginya biaya akuisisi user dan alotnya kompetisi demgan pemain lain yang memiliki kantung yang tebal.

Namun, masalah terbesar lainnya menurut mereka adalah banyaknya pengguna Shopious yang bukan pemilik atau penjual produk asli, yang manjadi masalah lain yang membuat mereka kepayahan.

Memang, selama ini Shopious memang menjadi agregator lapak online yang bertebaran di Instagram. Namun, Shopious membutuhkan kerja sama yang baik dengan para penjual yang ada di situs mereka, karena Shopious hanya memiliki peran sebagai penghubung calon pembeli dan penjual.

Namun, masalah malah muncul ketika sang penjual hanya berperan sebagai reseller. Oleh karena itu, Shopious yang hanya menjadi penengah kehilangan kepercayaan pelanggan karena pertanyaan mendetail mengenai ketersediaan barang dan stok foto produk yang terbatas dijawab dengan sangat lambat oleh para penjual.

Mengutip blogpost Aditya di Medium, Minggu 24 April 2016, masalah lain yang ditimbulkan reseller di platformnya adalah harga yang terlampau tinggi, apalagi jika penjaja di sana adalah reseller tangan ketiga atau lebih. Inilah satu hal yang membuat konsumen Shopious tidak kerasan.

Memang dalam kiprah Shopious selama 2,5 tahun ini masih belum kehilangan modal yang diberikan oleh angel investor mereka. Namun Aditya bersama co-founder Shopious, Billi Halim memutuskan untuk menutup Shopious dan mengembalikan uang tersebut.

“Tujuan kami dengan mereka sejak awal adalah membuat perusahaan yang menguntungkan dan berjangka panjang, ” tulis Aditya.

Namun, dengan tidak didapatnya keuntungan membuat Aditya harus merelakan startup milik mereka.

 

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section