1. HOME
  2. DIGITAL

5 Ramalan Kejahatan Cyber di Tahun 2016

Tidak ada teknologi mudah dan cepat yang akan menjamin kekebalan dari kejahatan internet.

By Adhi 11 Desember 2015 14:00
Ilustrasi (thehackernews.com)

Money.id - Penjahat cyber saat ini cukup terampil, memiliki sumber daya, serta memiliki kegigihan dan kesabaran dalam melancarkan serangan. Dan, tingkat keberhasilan merekapun cukup tinggi.

Target pun tak pandang bulu, dari sekadar konsumen, perusahaan, bahkan pemerintahan di seluruh dunia. Upaya-upaya tersebut telah mengubah kejahatan cyber menjadi bisnis besar dengan pencurian informasi pribadi dalam skala yang sangat besar.

Menurut tim peneliti dari Symantec, tahun 2015 kepercayaan konsumen digoyahkan dengan sejumlah pelanggaran yang mengekpos identitas jutaan orang. Kemampuan beberapa organisasi untuk pulih dari pelanggaran data lumpuh seperti yang kita lihat dalam pelanggaran data Ashley Maddison.

Tidak ada teknologi mudah dan cepat yang akan menjamin kekebalan dari kejahatan internet atau serangan yang ditentukan dan ditargetkan. Namun bersiap untuk menghadapi yang terburuk, bisa menjadi cara mencegah beberapa jenis serangan.

Jadi, apa yang akan terjadi di tahun 2016? Apa yang akan menjadi ancaman terbesar dengan konsumen dan perusahaan sebagai targetnya? Bagaimana beberapa tren teknologi terbaru memberikan dampak kepada privasi dan peraturan?

Berikut adalah 5 ramalan kejahatan cyber yang kemungkinan terjadi tahun depan:

1. Kebutuhan untuk Peningkatan Semakin Mendesak

Karena konsumen semakin banyak membeli smartwatch, pelacak aktivitas, holographic headset, dan perangkat Internet of Things (IOT) lainnya, kebutuhan untuk meningkatkan keamanan pada perangkat ini akan menjadi semakin mendesak.

Berdasarkan laporan Gartner bertajuk Agenda Overview for the Internet of Things, mendekati tahun 2020, 30 miliar perangkat yang terhubungkan akan digunakan di berbagai industri dan IoT akan menyentuh setiap peran dalam perusahaan.

Tidak ada keraguan bahwa pasar untuk perangkat yang kompatibel dengan Internet of Things sedang berkembang, tetapi ini masih sangat terfragmentasi, dengan keragaman yang besar dalam platform hardware dan sistem operasi berbiaya rendah.

2. Serangan Terhadap Perangkat Apple Meningkat

Perangkat Apple semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Menurut IDC, perusahaan tersebut kini menyumbang 13,5 persen dari pengiriman smartphone global dan 7,5 persen dari pengiriman PC global.

Peningkatan penggunaan ini mendapatkan perhatian dari penyerang. Peningkatan dalam jumlah aktor penyerang telah mulai mengembangkan malware tertentu yang dirancang untuk menginfeksi perangkat yang berjalan pada Mac OS X atau Ios.

Meskipun jumlah ancaman yang menargetkan sistem operasi Apple masih cukup rendah--bila dibandingkan dengan pesaing utama perusahaan tersebut (Windows di desktop dan Android pada ponsel)--jumlah ancaman yang terungkap tumbuh dengan stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Bersamaan dengan ini, tingkat infeksi malware yang berkaitan dengan Apple telah melonjak, terutama dalam 18 bulan terakhir.

3. Pertempuran Ransomware dan Malware Akan Memanas

Muncul pertama kali di negara-negara yang berbahasa Rusia, ransomware telah berkembang dan menyebar ke Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Eropa dan Asia. Sangat mungkin bahwa beberapa kelompok ini yang bertanggung jawab atas ransomware asli tersebut adalah bagian dari ekspansi ini, tetapi kelompok kriminal lainnya juga ikut terlibat.

Nampak jelas bahwa penipuan ini menguntungkan bagi para penjahat dan ada kecenderungan akan meningkat. Ada kemungkinan kelompok-kelompok ransomware akan berkonflik dengan lebih banyak penyebar malware tradisional di tahun 2016. Infeksi ransomware bersifat terbuka dan jelas, sementara sebagian besar infeksi malware lainnya tertutup dan tidak disadari.

Kehadiran ransomware pada komputer biasanya akan meminta pemilik komputer untuk membersihkan komputer secara menyeluruh, menghapus malware apapun. Ketika ransomware mungkin telah diinstal oleh bagian yang terpisah dari malware, malware lainnya juga akan dihapus, memangkas model bisnis operator malware.

4. Risiko Serangan ke Infrastruktur Penting Melonjak

Kita telah melihat serangan terhadap infrastruktur dan pada 2016, dan angkanya terus meningkat. Motivasi dari serangan infrastruktur penting adalah politik dan pidana, dengan negara-negara dan organisasi politik menjalankan kampanye perang cyber, dan penjahat yang menyerang untuk mendapatkan keuntungan atau tebusan.

Industri IOT menjadi lebih terhubungkan karena persyaratan dan permintaan untuk pelaporan dan peningkatan fungsi melalui konektivitas dengan layanan tambahan.

Perubahan-perubahan ini memperkenalkan permukaan serangan yang lebih besar ke perangkat keras yang lebih tradisional untuk mengamankan lingkungan.

5. Kebutuhan Enkripsi Meningkat

Enkripsi dengan cepat menjadi mantra industri teknologi di seluruh dunia. Dengan begitu banyak komunikasi dan interaksi antar manusia dan sistem yang terjadi melalui jaringan yang tidak aman dan rentan seperti internet, enkripsi yang kuat untuk data dalam transit telah dikenali dengan baik selama beberapa waktu dan umumnya diterapkan.

Sayangnya, banyak perangkat dan aplikasi baru memiliki implementasi buruk, menyebabkan kerentanan yang memungkinkan penyerang yang fokus untuk mendapatkan akses ke komunikasi.

Sebagai contoh, perangkat mobile telah menjadi pusat kehidupan sebagian besar orang untuk kepentingan komunikasi, penyimpanan data dan interaksi teknologi umum. Ini merupakan target bernilai tinggi untuk penjahat cyber, yang ingin mengeksploitasi hal tersebut. (ita)

 

(a/a)

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section