1. HOME
  2. DIGITAL
DONALDTRUMP

3 Masalah Ini Diprediksi Landa Apple Saat Trump Resmi Memerintah

Apa saja permasalahan tersebut?

By Nur Chandra Laksana 14 November 2016 11:20
Donald Trump (flicker.com/gage skidmore)

Money.id - Secara mengejutkan Donald Trump berhasil terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat selanjutnya, menggantikan Barack Obama. Bahkan kemenangan ini sempat mengejutkan para pelaku bisnis teknologi di Amerika, tak terkecuali Apple.

Bagaimana tidak, Apple sering kali disindir oleh Trump selama masa kampanye. Mulai dari wacana memindahkan peroduksi iPhone ke Amerika hingga imbauan Apple untuk melonggarkan keamanan mereka.

Nah, bagai mana prediksi pengaruh setelah naiknya Trump menjadi presiden Amerika? Nah berikut ini adalah prediksi kelansungan bisnis Apple menurut laman Bussines Insider.

Repatriasi Pajak

Apple dan perusaahaan besar lainnya memang pernah disinggung mengenai penyimpanan dana dalam jumlah besar di berbagai negara. Hal ini dikarenakan mereka menghindari pajak sebesar 35 persen yang dikenakan oleh Pemerintah Amerika.

Oleh karena itu, Trump pernah mengungkapkan rencananya mengurangi persentase pajak korporasi yang sebesar 35 persen demi mengalirkan dana repatriasi ke dalam negeri AS.

"Kita akan mengembalikannya. Dana hanya akan dipajaki sebesar 10 persen, bukan 35 persen. Siapa yang mau memulangkan dana kalau dikenai pajak 35 persen? Tak ada, karena memang tak ada yang melakukannya," kata Trump saat berpidato di forum ekonomi New York, September lalu.

Jika kebijakan ini benar dilakukan, maka hal ini akan berdampak baik bagi Apple dan perusaahaan raksasa lainnya.

Pindah Pabrik iPhone

Apple memang sudah tidak memproduksi iPhone di Amerika semenjak lama. Mereka melakukan kontrak dengan Foxconn di China untuk merakit perangkat mereka.

Melihat hal tersebut, Trump ternyata merasa meradang. Oleh karena itu, dirinya meminta Apple untuk memindahkan produksinya kembali ke Amerika.

"Saya akan membuat Apple membikin komputer dan iPhone mereka di tanah kita, bukan di China", ujar Trump menyerukan janjinya bulan Maret lalu.

"Saya akan mengembalikan lapangan kerja."

Tentu saja Apple akan merasa dirugikan jika mengembalikan produksi iPhone ke Amerika. hal ini dikarenakan upah buruh di kedua negara tersebut terpaut sangat jauh.

Namun Trump masih memiliki ide lainnya. Dia menyatakan akan memberikan pajak besar untuk barang yang masuk ke Amerika dari China.

"Saya akan kenakan pajak (untuk produk China)... Pajaknya harus sebesar 45 persen," ujar Trump dalam sebuah wawancara mengenai restrukturisasi perdagangan dengan China, awal tahun ini.

Mengurangi Keamanan

Melirik kasus iPhone tersangka terorisme pada Februari 2016 silam, Trump merasa keamanan iPhone harus diturunkan. Trump adalah salah satu pihak mengajak konsumen Amerika agar memboikot Apple sampai mau membuka kunci enkripsi iPhone dimaksud pada masa itu.

"Saya pakai iPhone dan Samsung," kicau Trump dalam sebuah tweet. "Kalau Apple tak mau memberikan info ke otoritas mengenai teroris, saya hanya akan memakai Samsung," serunya.

Pada akhirnya isu ini berakhir saat FBI berhasil membuka iPhone tersebut. Mereka meminta bantuan pihak ketiga untuk membobol ponsel tersebut.

Kendati demikian, isu sekuriti perangkat yang menyulitkan penegak hukum ini rawan muncul kembali ke permukaan apabila terjadi kasus serupa di massa depan. Entah apa yang akan dilakukan Trump saat itu terjadi. (dwq)

 

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section