Money.id - Selama dua tahun, Omar Borkan Al Gala tak pernah berbicara mengenai insiden yang menimpanya tahun 2013. Kala itu, media massa di penjuru dunia ramai menulis bahwa Al Gala dideportasi otoritas Arab Saudi karena terlalu tampan dan seksi.

Baru-baru ini, model tampan inipun angkat suara. Dalam wawancara eksklusif dengan Metronews.ca, Omar Borkan Al Gala kini tinggal di Vancouver, Kanada dan bekerja sebagai model membenarkan insiden yang menimpanya itu.

 "Selama ini saya ingin merahasiakannya. Tapi, sebetulnya insiden itu tidaklah buruk. Lebih banyak untungnya buat saya," kata Al Gala.

Model kelahiran 23 September 1989 itu kemudian bercerita. Pada April 2013, dia bersama teman-temannya jalan-jalan ke Saudi Arabia. Mereka kemudian memutuskan untuk menghadiri festival budaya di Riyadh.

"Kami hanya ingin mencari kesibukan," kata pria yang sudah menjadi model sejak berusia 18 tahun itu. Tanpa diduga, beberapa gadis muda di festival itu mengenalinya. Seperti fans lainnya, para gadis itu meminta tanda tangan dan foto bersama.

Kerumunan para gadis kian meluas dan menjadi perhatian petugas. "Kerumunan makin besar. Polisi agama tidak menyukai itu," kata Al Gala.

Polisi itu kemudian mendatangi Al Gala dan meminta dia meninggalkan lokasi festival dengan baik-baik. Karena, kata dia, pria dan wanita tidak boleh bercampur baur.

Keesokan harinya, Al Gala meninggalkan negara kerajaan itu dan kembali Vancouver. "Saya tidak pernah dideportasi. Saya hanya diminta meninggalkan festival, bukan negaranya," ungkap Al Gala.

Dia mengungkap, berita yang menyebut tiga pria asal Uni Emirat Arab yang diusir dari Arab karena terlalu tampan di tahun 2013 itu tidak sepenuhnya akurat.

Namun, gara-gara berita itu, dia dapat jackpot. Dalam 48 jam setelah berita menyebar, fanpage Al Gala di Facebook langsung mendapat 800 ribu tambahan like. Wow!