Money.id - Berbisnis menjadi alternatif banyak orang untuk mendapatkan penghasilan sampingan. Tak terkecuali para selebriti yang notabene sudah kesohor di Tanah Air.

Saat ini usaha yang menjamur adalah berbisnis busana muslim. Inilah yang dilirik artis tampan  Indra Bruggman.

Besarnya permintaan pasar pada tren busana muslim, membuat pria kelahiran Tasikmalaya itu tertarik. Dia menilai, bisnis busana muslim sangat menjanjikan karena dia merdeka secara finansial.

Saat diwawancarai Money.id, pria berusia 34 tahun itu menceritakan awal mula berbisnis yang dimulainya sekitar tahun 2000-an. Saat itu, dia hanya fokus pada busana pria dan wanita.

Namun sayang, usaha tersebut harus berhenti di tengah jalan, karena kakaknya, Ranee Bruggman menikah dan pindah ke Pontianak. Tak lama kemudian, bisnis busana dibangun kembali dengan sistem Pre Order (PO) dan produk yang ditawarkan adalah busana muslim bermerek Ranee Bruggman.

"Kami produksi 500-600 item dan 100 item kami ready stock. Kalau PO menunggunya cukup lama sekitar satu bulan," kata Ranee.

Indra dan Raanee langsung turun tangan saat membeli bahan, memproduksi, hingga mempromosikan lewat media sosial. Nah di sinilah Indra memainkan peranannya sebagai publik figur yang berpengaruh.

"Nama saya sangat berpengaruh dalam perkembangan brand, karena ketika memasarkan brand tertentu pada orang lain, mereka akan penasaran dengan barang yang dijual. Aji mumpung, selagi nama saya dikenal banyak orang," jelas Indra.

Benar saja, pelanggan bertambah dan penghasilan meningkat. Sekitar 1,5 tahun lalu, Indra dan Ranne akhirnya membuka toko di Thamrin City. Dua jam setelah dibuka, semua koleksi atau barang dagangannya ludes.

"Kami menjual satu set busana muslim mulai lengkap dengan jilbab. Waktu itu kami menjual ratusan item dan mendapat keuntungan sekitar Rp90 juta. Itulah yang membuat kami tambah semangat lagi mengembangkan bisnis ini."

Kemudian lahirlah dua brand baru, yaitu Ummimi by Indra L Bruggman dan Nadiva by Ranee Bruggman. Tiga brand itu ternyata mampu menguasai pasar lokal dan internasional.

Renee mengaku senang saat tahu koleksi mereka diminati komsumen di daerah, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya. "Koleksi kami juga sampai ke Taiwan, Korea, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Australia, Qatar," tambah Ranee. (ita)