1. HOME
  2. OTOTALK
RIO HARYANTO

Cerita Rio Haryanto Soal Perbedaan Mobil GP2 dan F1

F1 ini Rio yang notabene dari tim kecil harus menghadapi beberapa tim raksasa yang memiliki mobil berteknologi canggih dan modal sangat besar.

By Rohimat Nurbaya 8 April 2016 06:45
Pembalap F1, Rio Haryanto (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Pembalap Formula One (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto mengaku memiliki komitmen sangat tinggi untuk menjadi juara di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia itu.

Menurut Rio, persaingan di F1 sangat berat sehingga tidak bisa main-main, dan harus selalu melakukan latihan fisik setiap hari, supaya ketika menjalani balapan tampil dengan kondisi prima.

"Ini dibutuhkan komitmen 100 persen supaya bisa menghasilkan yang terbaik, tentu harus berkomitmen latihan fisik seperti cardio, lari, sepeda, berenang dan fitnes juga," ucap Rio di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Namun menurut dia, perjuangan itu hanya bagian kecil saja. Pasalnya, paling utama dia harus bisa beradaptasi dengan mobil F1 yang menggunakan teknologi sangat canggih. Mobil itu sangat berbeda jauh dengan tunggangannya saat berada di kelas GP2.

"Ajang GP2 berkompetisi dengan mobil sama cuma tim yang berbeda, jadi hanya setingan saja yang beda," ucap Rio.

Tetapi di ajang F1 ini Rio yang notabene dari tim kecil harus menghadapi beberapa tim raksasa F1 seperti, Ferrari, Mercedez, Renault dan lainnya yang memiliki mobil berteknologi canggih dan modal sangat besar.

"Manor racing adalah tim kecil dengan suplai mesin dari Mercedez tetapi dia tetap merancang sasis dan part sendiri," jelasnya.

Kemudian di ajang, F1 ini dari segi setingan juga sangat kompleks dan banyak yang harus di sesuaikan dengan gaya mengemudi pembalap. Kata dia, misalnya dalam segi steering saja sangat kompleks jadi tidak bisa di-setting secara instan dalam sekali latihan saja.

"Kalau di GP2 itu sangat sederhana sekali cuma ada brake balance yang bisa diganti tapi di Formula One sangat banyak sekali harus di-setting," terangnya.

Misalnya, dari segi handling saja setingan saat trek lurus, saat belokan dan high speed corner sangat berbeda. "Itu dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan semua teknologinya," imbuh Rio.

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Ototalk Section