1. HOME
    2. NITELIFE
KULINER

Masa Kejayaan Kuliner Malam Pecenongan Terancam 'Punah'

"Dulu narkoba belum masuk dan mereka (tamu diskotik dan kasino) yang mabuk karena minuman, datang dalam keadaan lapar."

By Stella Maris 29 Februari 2016 13:03
Seafood 99, salah satu kuliner tertua di Pecenongan (Stella Maris/Money.id)

Money.id - Tahukah Anda bahwa Pecenongan adalah lokasi pertama kuliner malam di Jakarta? Saat masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, kawasan tersebut resmi menjadi Pusat Kuliner Pecenongan pada 1971.

Namun dibalik itu ada sepenggal cerita dari pedagang kulinernya. Mereka mengaku Pecenongan tak lagi kebanjiran pengunjung seperti di masa kejayaannya.

Salah satu pedagang tertua di Pecenongan, Athai yang juga pemilik restoran Chinese/Seafood 99 menceritakan di era 70-an, lokasi kuliner itu ramai oleh pelanggan dari luar negeri atau mereka yang datang dari diskotik dan kasino.

"Dulu narkoba belum masuk dan mereka (tamu diskotik dan kasino) yang mabuk karena minuman, datang dalam keadaan lapar. Jam 11 bahkan jam 4 pagi masih ada yang mampir," kata Athai yang juga penerus generasi ketiga resoran itu saat berbincang dengan Money.id, Senin 29 Februari 2016.

(Suasana pengunjung di Seafood 99 milik Athai/Facebook)

Bahkan sebelum kerusuhan pada 1998, Pecenongan masih ramai pengunjung. Pria berusia 51 tahun itu mengaku penghasilan yang didapatkan tempat makannya terbilang sangat besar.

"Dulu (per hari) bisa Rp2 juta, kalau sekarang besarannya kayak uang sebanyak Rp10 juta. Dulu mau beli motor cash aja bisa," jelas Athai.

Meski kini sejumlah hotel besar berada di sekitar mereka, namun pendapatan usaha tak lagi dapat diprediksi. Minimal dalam sehari pemasukannya sekitar Rp2 juta, bila ramai atau saat akhir pekan mencapai Rp4 juta.

"Sekarang jam 10 malam aja sudah kayak jam 2. Pedagang di sini jadi lebih banyak draw-nya daripada untungnya," kata dia.

Next: Pecenongan bakal digusur?

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Nitelife Section