1. HOME
    2. NEWS
PERISTIWA

Usai Latihan Fitnes, Devita Terancam Cedera Seumur Hidup

Pihak Celebrity Fitness membantah tak melakukan prosedur latihan sesuai SOP yang berlaku.

By Dwifantya Aquina 1 Maret 2016 17:20
Devita cedera usai berlatih fitnes (Facebook)

Money.id - Sebuah kejadian tak mengenakkan menimpa seorang wanita muda bernama Devita Ayuningtyas. Alih-alih ingin memulai hidup sehat dengan mengikuti latihan di pusat kebugaran malah berujung terancam cacat seumur hidup.

Devita mengaku, baru lima kali latihan di sebuah pusat kebugaran terkemuka, dirinya malah mengalami cedera cukup serius. Tempurung kaki kanannya bergeser, sehingga harus menjalani operasi dan perawatan intensif.

Kisah itu diceritakan Devita melalui media komunitas, Kompasiana, seperti dikutip Money.id pada Selasa 1 Maret 2016. Dalam tulisan berjudul "Menjadi Cacat Karena Olahraga: Surat Terbuka untuk Celebrity Fitness", diceritakan bagaimana menderitanya Devita saat merasakan lutut kakinya bergeser.

Menurut Devita, ia bergabung menjadi member tempat kebugaran tersebut pada 6 Juni 2015 lalu dan mengalami cedera pada tanggal 20 Juni 2015.

"Pada awal mendaftar sebagai anggota di CF, saya disarankan memakai Personal Trainer dengan alasan salah satunya adalah “untuk menghindari cidera serius pada saat latihan”. Namun kenyataan yang saya dapat, baru lima kali latihan saya malah mengalami cedera cukup serius, dikarenakan kelalaian PT yang tidak mengarahkan posisi kaki pada saat melakukan gerakan Uppercut (pada latihan agility dengan gerakan Boxing)," tulisnya.

Bukan cuma sakit luar biasa yang membuat Devita menderita, ia juga harus istirahat total selama proses pemulihan sehingga menyita waktu kerjanya. Belum lagi biaya besar yang harus dikeluarkannya.

Ia menuturkan, pada 20 Juni 2015, sekitar pukul 19.30 WIB, ia mulai latihan bersama personal trainer dan diajak oleh trainer untuk latihan boxing. Pada saat itu PT mengajarkan dia bagaimana cara memukul, posisi siku dan juga posisi bahu, tetapi lupa untuk mengajarkan posisi kaki disaat mengambil kuda-kuda.
Setelah trainer mencontohkan gerakan pukulan depan (Jab Cross) dan pukulan samping dari bawah (Uppercut) kepada Devita dan disuruh mencoba mengikuti gerakannya.

"Tetapi saat saya mencoba gerakan Uppercut, seketika lutut kanan saya rasanya seperti ada yang putus/lepas dan berbunyi ‘kletek’. Langsung saya menjatuhkan diri karena saya kesakitan teramat sangat hingga saya menangis. Lalu kaki saya sudah kaku susah digerakan dan saya ditidurkan ke lantai, kaki lutut kanan saya ditempelkan ke bosu (bantalan keseimbangan berwarna biru). Lalu trainer yang mengajarkan saya tersebut memanggil senior PT-nya, kemudian si PT senior tersebut berusaha melepaskan sepatu saya dan mencoba menggerakan kaki saya tersebut. Dia juga mencoba menekuk kaki saya secara perlahan tetapi saya kesakitan," ujar Devita menceritakan kronologi awal malapetaka yang dialaminya.

Devita menyayangkan, saat menangani dirinya yang saat itu sedang kesakitan para PT profesional itu seperti kebingungan. Mereka pun menyarankan Devita untuk coba berobat ke tukang urut, dan ke RS Siaga di Pejaten, Jakarta Selatan, untuk memeriksakan cedera pada kakinya.

Saat kejadian, kaki Devita sudah tak bisa ditekuk dan tidak bisa berjalan. Sehingga PT mengantarkannya ke rumah malam itu.

Lantaran sakit yang luar biasa, ia pun dibawa ke tukang urut oleh keluarganya. "Saat di Haji Naim, dia mengatakan tempurung saya geser ke kanan. Dan sebelumnya pun saya sudah menduga lutut saya bergeser karena berbeda terlihat kasat mata," tuturnya.

Di hari ke lima sakit pada kaki Devita belum juga membaik. Ia pun memeriksakan kakinya ke RS Siaga Pejaten dan diminta untuk MRI dan rontgen.

"Hasil MRI mengatakan kalau bantalan sendi saya sobek (meniscus) dan ada lose body (serpihan tulang), saya pun diminta untuk operasi yang dinamakan operasi arthroscopy, tetapi pada saat itu saya kaget dengan biaya operasi tersebut dengan hampir Rp50 juta. Sayapun memutuskan untuk mencari opsi lain," katanya.

Keesokan harinya Devita ke Rumah Sakit Fatmawati, bertemu dengan dokter orthopedic bernama dr. Abu Bakar, dan langsung diminta untuk rawat inap untuk dapat diobservasi. Selama dirawat di RS Fatmawati tindakan yang dilakukan adalah lutut Devita disedot cairannya oleh dr. Andre Pontoh dan diminta menunggu dua bulan untuk reaksi berikutnya.

Ternyata dua bulan kemudian kaki Devita belum juga kembali normal, hasil setelah disedot cairan dilutut itu, lutut kakinya hanya bisa ditekuk 45 derajat.
Akhirnya Devita mencari alternatif dokter lain, dan pergi ke RS Siloam Kebun Jeruk. Di sana ia bertemu dengan dr. Hendry Suhendra sebagai specialist orthopedic. Dokter menyarankan sebelum tindakan operasi Antroscopy sebaiknya dicoba dulu dengan suntikan pelumas (oli) 3 kali suntikan di tiap minggu. Sayangnya, ia tidak juga sembuh, dan dokter menyarankan harus dioperasi lagi karena belum juga sembuh.

Akhirnya pada 30 Januari 2016, Devita menjalani operasi Antroscopy di RS Siloam Kebun Jeruk, dan hasil dari operasi tersebut ada dua serpihan tulang yang diangkat atau diambil dari sendinya karena terjadi patah atau terurai di dalam.

"Dokter tersebut juga mengatakan kalau tulang rawan saya ancur dan sejauh ini belum ada obat yang resmi untuk penyembuhannya. Yang berarti ini akan menjadi cacat tetap bagi diri saya," katanya.

Melalui pengacaranya, Devita telah melayangkan somasi (teguran) kepada PT. Extertainment Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban, setidaknya atas biaya operasi dan perawatan yang sudah serta yang akan ia keluarkan.

"Namun, jangankan biaya pertanggungjawaban, saat saya menuliskan keluhan saya di jejaring sosial, mereka dengan arogansinya melalui pengacaranya malah mengancam saya akan dibawa ke pengadilan karena pencemaran nama baik. Padahal, delik pencemaran nama baik itu baru bisa dibenarkan apabila apa yang dikatakan merupakan kebohongan atau rekayasa untuk menjatuhkan nama orang/instansi. Tapi, hal ini bukan untuk menjatuhkan atau mencemarkan, namun lebih kepada MENGHIMBAU kerabat saya ataupun para calon konsumen tempat pelatihan olah kebugaran untuk lebih teliti dalam memilih dan untuk meminta pertanggungjawaban," urainya.

 NEXT: Jawaban Pihak Celebrity Fitnes

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section