1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Tiongkok Selundupkan Gadis Vietnam di Bawah Umur untuk Dijual

"Ketika saya bangun, saya tidak tahu bahwa saya sudah berada di Tiongkok”

By Azalia Amadea 14 Mei 2016 14:35
Gadis-gadis Vietnam (Foto: cnn.com)

Money.id - Kasus perdagangan manusia semakin marak, kini seorang gadis belia bernama Lan asal Vietnam diselendupkan untuk dijual sebagai pengantin bayaran. Pasalnya bagi pria Tiongkok menikahi gadis Tiongkok membutuhkan biaya hingga Rp40 juta.

"Ketika saya bangun, saya tidak tahu bahwa saya sudah berada di Tiongkokā€¯ kata Lan ketika teringat malam itu mengubah seluruh hidupnya, seperti dikutip dalam laman CNN Sabtu 14 Mei 2016.

Ketika tengah bersiap untuk masuk Universitas di perbatasan Vietnam Utara, seorang teman yang ditemuinya melalui online mengajaknya untuk makan malam bersama sejumlah orang lainnya. Ketika ia lelah dan ingin pulang ke rumah, orang-orang itu memintanya untuk tetap tinggal sambil berbincang dan minum.

Hal berikutnya yang Lan ketahui, dia telah diselundupkan untuk melintasi perbatasan ke Tiongkok. "Pada saat itu, saya ingin pergi," kata Lan. "Ada gadis-gadis lainnya di dalam mobil, tapi ada beberapa orang yang menjaga kami."

Itulah sepenggal kisah Lan, gadis Vietnam yang diselundupkan ke Tiongkok untuk dipaksa memenuhi kebutuhan perempuan di Tiongkok. Desa-desa di sepanjang perbatasan Vietnam-Tiongkok menjadi tempat perburuan bagi para pedagang manusia.

Gadis yang masih belia, berumur 13 tahun mengatakan mereka ditipu lalu dibius, dan dibawa ke seberang perbatasan dengan perahu, sepeda motor atau mobil.

"Butuh biaya yang sangat besar bagi pria Tiongkok normal untuk menikah dengan seorang perempuan Tiongkok," jelas Ha Thi Van Khanh, koordinator proyek nasional untuk organisasi PBB anti-perdagangan manusia di Vietnam.

Biasanya, lelaki Tiongkok yang ingin menikahi perempuan lokal harus membiayai perjamuan mewah dan sudah membeli rumah baru untuk tempat tinggal mereka setelah menikah. "Inilah sebabnya mengapa mereka mencoba untuk mengimpor perempuan dari negara-negara tetangga, termasuk Vietnam."

Sementara itu, Diep Vuong telah mendirikan Pasifik Link Foundation untuk memerangi perdagangan manusia di Vietnam. Dia mengatakan bahwa pengantin perempuan Vietnam dapat dijual lebih dari US$3,000 (sekitar Rp40 juta). Alasan pedagang manusia memilih perempuan Vietnam karena dianggap memiliki kesamaan budaya dengan orang Tiongkok.

Korban lainnya, sebut saja Nguyen,, baru berusia 16 tahun ketika seorang pacar temannya membius dan menyelundupkannya ke Tiongkok.

Dia mencoba untuk menolak dinikahkan secara paksa. Selama tiga bulan, ia menolak, meskipun sang pedagang terus memukulinya, jatah makanannya dikurangi dan diancam akan dibunuh. Akhirnya, dia mengalah juga. Dia mengatakan suaminya baik padanya, tapi dia tidak pernah berhenti merindukan keluarganya di Vietnam.

"Keinginan saya untuk pulang tak tergambarkan," kata Nguyen. "Saya setuju untuk menikah dengan lelaki itu, tapi saya tidak bisa tinggal dengan orang asing tanpa punya perasaan apa-apa terhadapnya."

Ketika ibu mertuanya menyadari bahwa Nguyen tidak akan pernah menerima pernikahannya, maka keluarga suaminya mengembalikannya ke pedagang. Mereka mendapatkan uang mereka kembali, ujar Nguyen. Setelah itu ia dipaksa untuk menjalani pernikahan kedua.

Bagi perempuan yang berhasil diselamatkan akan diberikan penampungan oleh Pasifik Link Foundation. Di sana, mereka pergi ke sekolah atau mendapatkan pelatihan kejuruan.

Mereka juga mengikuti kursus seni, belajar memasak dan menjahit serta merawat taman. Dikelilingi oleh para perempuan lain dengan pengalaman yang sama, penampungan membantu mereka mendapatkan kembali kehidupan normal mereka dan kemudian mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri.

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section