1. HOME
  2. NEWS
UNIK

Kesal Demo Taksi, Pria Ini Sulap Motor Jadi 'Metromini'

"Sesuatu yang lama dan masyarakat sudah enjoy (seharusnya) disempurnakan."

By Stella Maris 23 Maret 2016 14:45
Motor rasa metromini (Money.id/Stella Maris)

Money.id - Tak perlu kaget bila Anda melihat motor yang disulap menjadi 'metromini' tengah hilir mudik di jalanan Ibu Kota. Bukan tanpa alasan modifikasi itu dilakukan pada motor bernomor polisi B 6300 SRM.

Saat berbincang dengan Money.id Rabu 23 Maret 2016, KE sengaja mengubah tampilan motornya sebagai perwujudan inovasi.

Kehadiran motor 'rasa' metromini juga merupakan sindiran pada pemerintah, atas insiden antara angkutan online dan konvensional kemarin. 

"Saya itu cuma ingin menyampaikan pesan bahwa, apapun solusinya yang baru itu, seharusnya yang lama diikutsertakan, karena masyarakat sudah enjoy dengan yang lama. Entah look like-nya, entah fungsinya karena yang lama sudah berasa. Begitu ada yang baru, menarik kayak apapun, pasti menimbulkan gejolak," kata pria itu saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kehadiran motor tersebut diakuinya bukan merupakan aksi unjuk gigi atau sekadar mencari sensasi. "Ini idenya untuk mencari titik tengah. Jadi pemerintah sebagai wasit, seharusnya mengantisipasi. Nun sewu, fungsi pemerintahnya di mana?."

Lalu mengapa harus mengubah tampilannya mirip metromini? Ayah dua anak itu menjelaskan bahwa metromini menjadi angkutan yang sudah melekat pada masyarakat. Isu metromini akan dihilangkan, menurut dia bukan merupakan solusi. 

"Sesuatu yang lama dan masyarakat sudah enjoy (seharusnya) disempurnakan. Jangan diganti baru, kalau diganti baru pasti menimbulkan masalah seperti sekarang."

Kemajuan teknologi
Pria yang kerap disapa Kaji Edan ini mengatakan, kemajuan teknologi tak bisa dilepaskan dari masyarakat. Kemajuan teknologi, kata KE merupakan hukum alam yang tak bisa dilarang keberadannya.

"Angkutan online ini fenomenal dunia, nggak hanya di Indonesia, di Eropa pun ada juga. Jadi nggak bisa harus ditentang. Teman-teman pengemudi konvensional juga harus berpikir, kalau mereka (angkutan online) juga cari makan. Jadi bisnis model baru akan selalu begitu. Harus ada titik temu." (poy)

(sm/sm)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section