1. HOME
  2. NEWS
JAKARTA

Sampah Kulit Kabel Penyebab Banjir di Ring 1, Siapa Pelakunya?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya untuk disidik.

By Dwifantya Aquina 4 Maret 2016 12:45
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Beritajakarta.com)

Money.id - Sampah kabel yang ditemukan di gorong-gorong ujung Jalan Medan Merdeka Selatan bikin heboh. Ternyata selama ini, sampah kabel itulah yang mengakibatkan genangan di kawasan ring 1.

Temuan ini berawal dari kecurigaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, lantaran jalanan masih tergenang meski lumpur telah diangkut. Pada 23 Februari lalu, Ahok pun memerintahkan jajaran Dinas Tata Air DKI untuk menyisir saluran air di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.

Tak disangka, ternyata ditemukan bungkus kabel. Jumlah sampah kulit kabel itu tidak sedikit, tingginya mencapai 2 meter.

"Mana mungkin ada genangan? Selama sana beres (Waduk Pluit dan kondisi pompa pasar ikan) sini nggak mungkin ada genangan. Makanya saya curiga, jangan-jangan ada apa-apa, eh bener," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta.

Ukuran kulit kabel yang ditemukan di saluran itu dikabarkan berbeda-beda. Lebar kulit kabel berukuran dari 1 inci hingga seukuran lengan orang dewasa. Panjang kulit kabel pun berbeda, rata-rata mencapai 2,5 meter.

Adapun gorong-gorong tempat penemuan bungkus kabel tersebut memiliki hulu di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan hilirnya di Phb Abdul Muis.

Namun, asal usul kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan itu masih menjadi teka-teki. Sebab, sejumlah perusahaan yang memiliki instalasi kabel dalam gorong-gorong membantah sebagai pemilik sampah kulit kabel tersebut.

Termasuk PT Telkom Indonesia yang menyebut bungkus kabel yang ditemukan itu bukan milik perusahaannya. Bahkan, GM Telkom Jakarta Pusat Dwi Pratomo Juniarto sampai mendatangi lokasi lokasi penemuan bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan pada Kamis kemarin, 3 Maret 2016.

Menurut Dwi Pratomo, Telkom Jakarta Pusat memakai bungkus kabel 4 sentimeter, 7 sentimeter, dan 8 sentimeter.

"Begitu dengar berita ini kemarin, kita bandingkan dengan kabel yang saat ini kita gunakan, jadi bukan dari kabel yang kita gunakan," tegasnya.

Ia pun mengatakan, Telkom memiliki jalur sendiri dalam memasang instalasi kabel. Telkom, kata dia, tidak pernah memasang instalasi dalam gorong-gorong.

Disidik Polda Metro Jaya

Kasus penemuan sampah kulit kabel ini tengah ditangani Polda Metro Jaya. Kepala Suku Dinas Tata Air juga telah dipanggil terkait dengan kasus ini.

Pagi ini, Jumat 4 Maret 2016, penyidik telah mendatangi lokasi penemuan sampah yang menyebabkan genangan di sekitar Ring 1 itu untuk mengidentifikasi kulit kabel tersebut.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya masih mendalami penemuan kulit kabel dalam saluran air di Jalan Medan Merdeka Selatan. Untuk melakukan penyelidikan, pihaknya membentuk tim khusus dari Ditkrimsus bersama Sudin Tata Air dan PLN untuk mengusut tuntas kasus ini.

Berdasar informasi awal yang dihimpun kepolisian, kulit kabel tersebut merupakan barang lama. Pada 2014 lalu, ada yang melakukan pembangunan di sekitar lokasi dan kulit kabel tersebut tidak terangkat.

"Pernah tahun 2014 ada yang melakukan pembangunan di sana, kemudian kelupasan kulit kabel ini tidak terangkat. Kalau nggak terangkat kenapa? Kita akan cek kontraktor-kontraktornya," ujar Tito seperti dikutip dari Beritajakarta.com.

Menurut Tito, pihak kepolisian dan PLN sudah mengantongi sampel kabel utilitas tersebut. Kemudian akan diselidiki merek, jenis dan tahun pemasangan kabel.

"Intinya kita harus jawab, ini barang baru atau barang lama. Kalau barang lama kenapa tidak terangkat, kalau barang baru apa maksudnya," ucapnya.

Terkait kemungkinan adanya sabotase, Tito menolak untuk menyimpulkan. Hingga saat ini, penyelidikan kasus tersebut masih dalam proses.

"Nanti kita lihat bentuk pidananya seperti apa. Apakah berhubungan dengan masalah lingkungan, bisa saja," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok enggan berkomentar banyak saat ditanya kasus tersebut. Basuki sepenuhnya menyerahkan penyidikan penemuan kulit kabel itu kepada pihak kepolisian.

"Saya serahkan ke polisinya untuk menyimpulkan. Kita nggak bisa nuduh," katanya.

Ahok menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada Polda. Ahok pun mengatakan, pembersihan saluran air yang tersumbat kabel sudah diserahkan kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Ia mengatakan, saat Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai gubernur DKI dan mengecek gorong-gorong di Sudirman beberapa tahun lalu, belum ada petugas PPSU. Sehingga Jokowi harus masuk ke dalam gorong-gorong tersebut.

Kondisinya berbeda karena saat ini Ahok telah merekrut puluhan ribu PPSU yang siap menanganinya. "Ngapain kayak begitu. Sekarang sudah banyak yang masuk ke sana, ngapain saya ikut-ikutan masuk. Dulu kan nggak ada PPSU," kata Ahok.

Ahok menambahkan selain petugas PPSU, pihak kepolisian dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga sudah ikut mengecek ke dalam gorong-gorong. Sehingga ia tak perlu ikut masuk ke dalam gorong-gorong.

Sementara terkait keterlibatan Kopaska dalam kasus penemuan kabel di salam saluran ini, Ahok menilai wajar. Karena penemuannya berada di kawasan ring 1, yang berdekatan dengan Istana Presiden.

"Kalau mereka mau bantu silakan. Karena yang di Jalan Medan Merdeka Utara itu kan kawasan ring 1, jadi wajar saja Kopaska turun ke gorong-gorong," ujarnya.

Dinas Tata Air DKI bekerja sama dengan Dinas Kebersihan, telah mengangkut 16 truk kulit kabel dari dalam gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan. Itu baru berasal dari satu titik.

Dinas Tata Air masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik lainnya. Bukan tidak mungkin, temuan serupa juga akan ditemukan di wilayah lain.

 

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section