1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Pukul Pendemo yang Injak Taman Pakai Sapu, Tuti dapat HP dari Ahok

Tuti tak menyangka Ahok mendengar cerita dirinya mengusir para pendemo dan memintanya datang ke kantor gubernur.

By Dwifantya Aquina 23 Maret 2016 17:40
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok.org)

Money.id - Demo sopir taksi pada Selasa kemarin, membuat kawasan Jalan Medan Merdeka penuh sesak oleh ribuan orang. Lautan manusia juga tumplek hingga ke kawasan depan Balai Kota Jakarta.

Para pendemo bahkan menginjak-injak taman di depan kantor Gubernur DKI Jakarta itu. Padahal, perawatan rumput dan tanaman tersebut tak murah dan berasal dari APBD DKI.

Saat kejadian, seorang Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, dengan susah payah mengusir mereka. Bahkan tak segan memarahi dan mengusir mereka dengan menggunakan 'senjatanya', yang tak lain adalah sapu lidi.

Wanita itu adalah Tuti (54). Meski berhasil mengusir para pendemo yang menginjak-injak taman depan Balaikota hingga rusak, Tuti tetap kecewa lantaran tidak bisa memotret pelaku perusakkan taman. Ponsel Tuti tak berkamera. Itu sebabnya.

Tak disangka, cerita ini sampai ke telinga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tuti pun dicari-cari sejak kemarin.

"Sebenarnya dari kemarin sore saya sudah dicari-cari Pak Ahok lewat satpam-satpam Balaikota. "Ibu Tuti dicari sama Bapak". Tapi saya sibuk ngurus sampah," ujar Tuti saat ditemui di taman Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 23 Maret 2016.

Tuti kaget. Tak mengira sang DKI 1 mencari dirinya. Tiba-tiba pagi tadi, Tuti didatangi oleh salah seorang staf Ahok. Ia diminta untuk menghadap Ahok.

"Saya diajak masuk (ke kantor gubernur) untuk bertemu Pak Ahok di Balai Kota. Saya kaget, ternyata di dalam ditanya-tanya sama Pak Ahok terus saya diajak makan sate," kata Tuti.

Bukan hanya diajak makan sate, Ahok ternyata memberikan hadiah kepada Tuti berupa ponsel Samsung Galaxy J5 beserta casingnya. Bahkan Tuti juga diberi nomor telepon Ahok. Pemberian nomor itu untuk melaporkan bila ditemukan orang perusak taman kepada Ahok.

"Kata pak gubernur, saya kasih HP, lain kali difoto saja. Nanti saya usirin, saya getok pakai sapu. Hp-nya disuruh pasang, sudah dikasih, belajar. Pak Ahok langsung kasih. Iya untuk laporin. Tadi dikasih nomornya Pak Ahok untuk melaporkan," jelas Ibu anak tiga ini, seperti dikutip Merdeka.com.

Tuti mengatakan, taman di depan Balai Kota memang selalu rusak bila ada aksi demo. Tak jarang, dia memukul para pendemo yang berulah itu dengan sapu.

"Bukan rusak lagi, abis. Pada nginjek-nginjek, buang air kecil," tuturnya.

Tuti lalu bercerita ketika dirinya ditanya-tanya Ahok saat 'melawan' pendemo yang merusak taman.

"Pak Ahok tanya, kemarin Bu Tuti ngapain ke pendemo, saya jawab, saya pukulin pakai gagang sapu Pak. Terus kata Ahok, bagus bu, biar bawa sial ke mereka," ucapnya menirukan perkataan Ahok.

Rona bahagia terpancar di wajah Tuti. Ia tak menyangka Ahok memberikannya ponsel kepadanya.

"Baru pertama kali ada kejadian begini. Dari zaman dulu boro-boro. Saya kerja dilirik saja nggak. Senang sih Pak Ahok merhatiin kesejahteraan kita semua sampai BPJS saya ditanyain," cerita Tuti.

Ahok sendiri mengaku senang dengan tindakan dan kerja dari PHL yang telah bekerja 17 tahun di Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta ini. Dia sampai mengunggah sebuah video percakapannya dengan Tuti di akun instagram pribadinya, @Basuki_btp.

Caption video yang diunggah pun bertuliskan 'Pada video itu Ahok menulis caption, "Bersama Bu Tuti dari PHL Dinas Pertamanan yang kemarin dengan tegas melawan pendemo yang merusak tanaman, yang dirawat Bu Tuti di taman, di depan Balai Kota. Salah satu contoh PHL yang dedikasinya tinggi untuk DKI, terima kasih," tulisnya.

Dalam video itu, Ahok pun merespons pernyataan Tuti dengan sedikit guyonan. "Kalau di kampung saya kena sapu bakal sial tuh bu," ujar Ahok.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section