Seragam anti serangan biologi dan kimia yang saat ini dipakai oleh pasukan...
By Stella Maris 5 September 2016 07:50Money.id - Kepala pasukan militer meminta bantuan perancang busana dan ahli tekstil, untuk mendesain ulang baju pelindung tentara, terhadap serangan senjata kimia dan biologis.
Hal itu diungkapkan oleh Divisi Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), dalam sebuah kompetisi bertajuk 'Proof-The Chembio Suit Design Challenge' dan menawarkan hadiah total US$ 250 ribu atau Rp3,3 miliar untuk para finalis dan semifinalis.
Seragam anti serangan biologi dan kimia yang saat ini dipakai oleh pasukan AS terasa berat dan besar, sehingga membatasi kelincahan prajurit, dalam membuat gerakan dan bermanuver, serta menghambat tugas mereka.
Dikutip laman Yahoo, Senin 5 September 2016 dijelaskan bahwa kondisi tersebut yang membuat pemerintah AS membuka kesempatan untuk mendesain ulang seragam vital itu kepada publik dan mencari ide-ide, serta solusi yang akan meningkatkan mobilitas, ketangkasan dan kemampuan tentara.
Bukan hanya itu saja, seragam para tentara diharapkan mampu mengurangi beban panas. Jadi para desainer diminta mencari ide inovtif dalam mengendalikan suhu panas di seragam, seperti topeng, helm, sarung tangan, termasuk sepatu boot.
Para pemimpin militer juga minta bantuan dari perancang busana, peneliti, mahasiswa dan pengusaha yang menguasai ilmu material, desain tekstil, dan desain material.
Demi mendapatkan hasil yang diharapkan, mereka juga membentuk panel juri yang terdiri dari ahli desain, militer dan ilmu pengetahuan.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Indonesia-Malaysia Bentuk Lembaga Persatuan Penghasil Minyak Sawit
4 September 2016 16:35Digempur Tiga Fenomena Alam, Indonesia Waspada Banjir dan Longsor
4 September 2016 13:58PT Kereta Api Logistik Buka Lowongan Kerja untuk Divisi IT, Minat?
2 September 2016 08:18